Angker

enakdibaca.com
enakdibaca.com

Tuh kuburan, angker sekali. Lha gimana angker, toh suaranya kamu suka kok. Dai itu penyanyi, yah jazad yang di pusara itu adalah penyanyi terkenal. Jadi gak ada angkernya kan? Yang angker itu, orang-orang hidup, yang suaranya gak juga angker. Tapi, berapa ucapannya justru mengabitkan kematian.

Tuh bukti para pemimpin kita yang menyuarakan kebijakan yang justru membunuh pelan-pelan banyak rakyat. Lalu siapa sebetulnya yang angker? Coba hitung-hitung, suara-suara orang-orang hidup. Tarulah, suara kebijakan penutupan lokalisasi, nah berapa banyak tuh orang yang kehilangan piring, pecah-pecah lambungnya karena gak makan lagi.Berapa banya perahu kehidupan yang retak, hilang arah dan disesatkan perjalanan di sungai-sungai kemelaratan.

Baca juga :  [MBLR] Samurai dan Cinta

Malah, suara lain lebih angker lagi, seorang walikota perempuan nyaris dipecat karena suaranya yang angker, juga dilawan dengan suara angker dari kaum tertentu. Menolak diblokirnya komplek pelacuran itu.

So. suara orang meninggal itu, sudah berpengaruh apa-apa kepada orang yang masih hidup. Yang berbahaya itu, suara-suara orang hidup yang super angker dan mengantarkan banyak orang dan digalikan kuburannya. Ini disebut mati sebelum waktunya. Mati sebelum mati. Lagi: Siapa sebetulnya yang angker? 

Jadi, jangan bilang orang mati itu angker lagi. sebab sesungguhnya defenisi angker itu menakutkan dan yang sering bersuara biasa tapi menakutkan dan mengancam bangsa, rakyat dan keluarga kita: Penguasa Kita Sendiri!!!

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

2 comments