Ibu Jari Lebih Kejam daripada Ibu Tiri

Ada ajaran luhur yang mengingatkan kita untuk hati – hati dalam menjaga mulut, agar kata – kata yang keluar tidak menyakiti perasaan orang lain. Kata – kata yang tidak terjaga bagaikan bisa ular yang mematikan. Dalam hal ini tentu mematikan perasaan.

Tetapi seiringnya dengan kemajuan jaman, sekarang bukan hanya mulut saja yang bisa digunakan untuk berkata – kata. Sebab dengan jari – jari tangan yang lincah bisa menari – nari di atas keypad telepon genggam atau di atas keyboard komputer.

Lebih hebat lagi dari kamar yang sunyi dengan jari – jari yang lentur bisa lahir kata – kata berbisa mematikan. Lebih bebas dan tanpa perlu rasa takut sebab bisa berlindung di balik identitas palsu.

Dari tempat tersembunyi jemari menari dengan gesit, sementara nafsu emosi memburu. Dengan seluruh energi yang ada, maka kata – kata amarah, caci – maki, hujatan atau fitnah dilontarkan tanpa memikirkan efek akibatnya.

Baca juga :  Say No to Cigarette, Yuk !

Entah berapa hati yang terluka dan terbunuh oleh kekejaman jari – jari yang ada atas nama kebebasan yang tak beretika dan bertanggung jawab.

Yang paling nyata saat menjelang pemilihan presiden 2014 ini, dimana masyarakat terbelah dalam memberikan dukungan. Setiap hari perang kata – kata berkobar di dunia maya.

Jari – jari sibuk beraksi. Yang menggunakan telepon genggam biasanya ibu jari yang lebih berperan. Tak heran sekarang ada istilah baru untuk menggantikan istilah lama yang berbunyi ‘Ibu kota lebih kejam daripada ibu tiri’. Istilah keren itu adalah ‘Ibu jari lebih kejam daripada ibu tiri’.

Sekarang tugas kita semakin berat untuk menjaga diri dalam berkata – kata. Bukan hanya mulut lagi, tapi jari – jari pun perlu waspada agar tak lepas kontrol merangkai kata. Sebab kekejaman dapat dilakukan oleh jari – jari kita sekarang.

Baca juga :  Video Orang Jatuh Gara-Gara Nebang Pohon Kelapa

Sebenarnya lebih dari semua itu adalah selalu introspeksi diri dan bila perlu berani melakukan revolusi mental. Membersihkan hati agar dapat bening menyikapi kehidupan dan menjaga pikiran agar jernih dalam menghadapi persoalan hidup yang ada.

Kalau tidak, kita akan terjebak mengikuti kehendak dunia dan ambil bagian berperilaku kejam dengan memanfaatkan jari – jari kita yang indah. Semua pilihan kembali kepada diri kita masing – masing tentunya. Apa pun pilihan kita merupakan tanggung jawab kita sendiri.

Namun alangkah indahnya bila jari – jari yang diberikan Tuhan kepada kita dapat bermanfaat dengan menghasilkan kata – kata kebenaran. Kata – kata yang dapat memberikan energi dan nutrisi bagi setiap orang yang membaca.

Jari – jari bisa menghasilkan kata – kata mematikan perasan bagaikan racun, tapi juga bisa melahirkan kata – kata menyejukan bagai embun. Semoga kesadaran dan akal sehat masih mengiringi kita.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

7 comments

  1. Sebuah percikan permenungan yang memberi pencerahan.
    ***
    Tulisan yang membuat ibu kost turun level dari pemuncak daftar ibu terkejam di dunia.

    1. Ha ha ha kayaknya bang Pilot punya pengalaman kelam nih dengan ibu Kost sewaktu kuliah hehhe

  2. ini hanya revolusi teknologi..dulu nggosip sambil ngerubung tukang sayur, sekarang nggosip sambil santai di kasur makan kripik…

    1. Ci Jo, emang suka gosip di kasur sambil makan kripik ya? Asyik banget tuh

  3. …hahaha kalo di keyboard komputer, tugas ibu jari cuma untuk nekan tombol spasi, Mas. Yang kejam itu jari-jari lainnya 🙂

    1. tapi tetap menjadi bagian dari komplotan mas Ryan? haha coba kalau gak ada spasinya, pasti malas baca tulisannya