Sedikit Tentang Tjiptadinata Effendi

tjipta3Sebelumnya, saya mengenal Pak Tjiptadinata Effendi hanya melalui dunia maya dan tidak pernah berpikir beliau merupakan sosok yang hebat dalam perjuangan hidup dan sudah banyak memberikan inspirasi dan penyembuhan kepada banyak orang di berbagai pelosok Indonesia.
Belakangan saya baru tahu dari mesin pencari Google, ternyata Pak Tjiptadinata Effendi yang kelahiran Padang 21 Mei 1943 ini adalah seorang grandmaster reiki dan pendiri Yayasan Waskita Reiki yang sudah banyak membantu banyak orang. Selain itu ternyata sudah banyak buku juga yang sudah dihasilkan beliau selama ini.
Diantaranya: The Power of Dream – Kekuatan Impian, Enlightenment – Pencerahan Diri, Transformasi Diri, dan Esoterik: Teknik Menyerap Kekuatan Alam.Buku-buku yang telah banyak memberikan inspirasi. Karena sudah dicetak ualng berkali-kali.
Sebelumnya saya hanya sebatas tahu Pak Tjipta ini adalah kompasiner (penulis di Kompasiana) yang sudah pensiun dari dunia usaha. Karena di profilnya juga tidak menulis gelarnya yang mentereng dan buku-buku yang telah dihasilkan.
Dalam usianya yang sudah mencapai angka 70 tentu boleh dikatakan Pak Tjipta adalah pribadi yang sangat enerjik. Pergi ke mana-mana masih bisa menyetir mobil sendiri dengan ditemani istrinya yang setia, Ibu Roselina.
Satu hal yang terpenting adalah memiliki kerendahan hati. Sebab pengalaman hidup telah mengajarkan padanya.Itulah yang selalu dibawa Pak Tjipta ke mana pun pergi. Tidak pernah mentang-mentang dengan statusnya.
Dari kisah-kisah hidup beliau yang sudah dituliskan tentang perjuangan hidupnya saya yakin sedikit banyak telah menginspirasi sebagian orang.
Saya menyelami apa yang Pak Tjipta kisahkan tentang perjalanan hidupnya sampai kemudian dapat bepergian ke lima benua. Bukanlah untuk menyombongkan pencapaian. Tetapi lebih kepada untuk memberikan motivasi kepada kita. Bahwa bila ada kemauan dan ketekunan, maka apa yang menjadi harapan kita akan menjadi kenyataan.
Terbukti selama ini beliau tidak pernah memamerkan pencapaiannya sebagai seorang grandmaster reiki atau sebagai penulis yang sudah menulis banyak buku.
Bagi kita seringkali ada ‘kegatalan’ untuk memamerkan berderet prestasi atau pencapaian dengan gamblang kepada umum. Tapi Pak Tjipta tidak demikian.
Kerendahan hati beliau juga diwujudkannya dengan mengundang sebagian teman-teman di dunia maya untuk bertemu dengan memberikan jamuan makan sebagai tanda persahabatan.
Jadi ketika saya mendapatkan undangan tentu merasa terkejut. Karena saya bukanlah siapa-siapa. Yang ke mana-mana masih pakai motor butut.
Merasakan beliau begitu perhatian dan mau repot-repot menghubungi saya sungguh merasa salut. Itulah sebabnya undangan beliau saya penuhi sebagai rasa hormat. Padahal sebenarnya saya sedang ada urusan.
Tentang kerendahan hati adalah hal yang indah bila dapat dipraktikkan dalam kehidupan. Untuk hal yang satu ini, saya lihat Pak Tjipta sudah dapat menjadikan sebagai prinsip hidup. Bukan sekadar teori lagi.
Sebagai seorang seorang penulis di dunia maya saat ini Pak Tjipta pun terlihat sangat terbuka dalam berinteraksi. Selalu bersedia membalas kometar-komentar yang masuk dan tak segan berkunjung ke tulisan kompasianer lainnya.
Kisah hidupnya yang getir. Pada suatu makan untuk makan saja susah. Disepelekan dan dihina saudara. Atas perlakuan yang menyakitkan itu, Pak Tjipta mengatakan bahwa beliau tidak dendam. Tapi justru mendapat pelajaran berharga. Bahwa beliau tidak akan melakukan hal yang sama kelak bila sudah berhasil.
Ini pun sudah dibuktikannya menjadi kenyataan dengan tidak melakukan pembalasan atas perlakuan yang pernah diterimanya ketika sudah sukses.
Ada yang tak terlupakan atas pribadi yang luar biasa ini. Selain pengalaman hidup adalah sosok Ibu Roselina yang selalu mendampingi ke mana pun pergi.
Pak Tjipta yang kini bermukim di Australia ini di masa tuanya benar-benar digunakan untuk hal-hal yang bermanfaat bagi sesama. Salah satunya menyebarkan inspirasi kehidupan dan berani melepaskan hidup dari yang namanya mengumpulkan kekayaan.
Padahal kalau mau, dengan mudah Pak Tjipta bisa mengumpulkan uang dari kemampuan ilmu reiki yang beliau miliki. Tapi itu tidak dilakukannya. Satu pencapaian pelepasan yang boleh menjadi inspirasi bagi kita. Bahwa hidup semata bukan untuk uang.

Related posts