Weeeek…..Ngaku-Ngaku

mobator.wp
mobator.wp

Yang besar-besar bilang: Mari kita perbaiki negeri ini. Yang capres-capres pun berkata: Indonesia harus lebih baik. Kades, lurah, camat, bupati, gubernur, ustad, pendeta, biksu, biarawati, yang pake jilbab, yang seksi, yang bohay, remaja, anak sekolahan, rektor, mahasiswa, penulis, tukang puisi, cerpenis, novelis dan seterusnya.

Bahasa mereka seragam, mereka satu dan berkata: “Kita harus bangkit, Indonesia wajib bediri”. Yang lain pun bersinisan, bagaimana bisa negeri 1001 koruptor ini akan menjadi negara hebat, negara raya, negara perkasa, kalau habit korup dirawat. Dia pun berujar yang sama: “Ayo kita libas koruptor”.

Lalu, separuh lagi bersumpah: “Akan kugantung di monas yang korup”. Di kampus-kampus, di televisi, di mimbar-mimbar, semua dengan lantang dan kobarkan semangat Indonesia Baru.

Dan, seorang lagi kebingungan, kata dia: “Jika semua sudah punya komitmen, semua sudah tidak suka antek-antek korupsi, tak suka omongan gede-gedean. Dan jika seluruh Indonesia sudah sanggup bicara bagaimana menuju Indonesia -merdeka ekonomi, merdeka kultural, merdeka psiko-sosial- satu padunya keinginan bangsa ini untuk melenyapkan praktik dusta-dustaan, siap hancurkan mafia-mafia pajak, luluh-lantakkan birokrasi yang berkinerja buruk, dan kita harus membangun mental sana-sini”

Lalu pertanyaannya: Apa lagi masalahnya hingga negara ini tetap begini-begitu saja? Bukankah kita semua sudah katakan semuanya mulai anak kecil-anak besar, pemimpin kecil-pemimpin besar. “Kita tidak boleh tertinggal, kita bangsa bermartabat?

Hemmmmm….

Ngaku-ngaku bermartabat di belantara zaman Indonesia yang sudah nyata-nyata tak bermartabat kok

Related posts