Kamurkan

kamurkan2
Kau tersenyum
Sambil sembulkan sepasang tanduk merah
Bibir tipis merekah semerah darah
Mencipta berjuta aksara dalam sebuah kulum

Jemari desingkan kelebat belati
Tuk hujamkan seribu perih tak bertepi
Dalam hujan di setiap malam
Dalam celah antara dua jarum jam
Kau meradang kelam

Aku terbungkus sepi
Kala kata hilang makna
Tersapu angkara yang menggelegak dalam kepala
Juga di dasar dada.
Diam mengeja kata
Mengartikan sekeping makna

Aku masih di sini
Saat apimu merambati seisi dunia
Ranggaskan kuncup kuncup asa

Baca juga :  Kenapa Ibadah dalam Pesawat Saja Heboh?

Related posts