Aji Mumpung

opportunity
abckisahku.blogspot.com

Tentu kita tidak bisa mengeneralisir perilaku buruk beberapa orang dalam satu golongan mewakili keburukan  dari seluruh golongan tersebut. Hukum yang pasti adalah ada buruk pasti ada yang baik.

Ada yang menulis tentang anak pertama Pak Jokowi, Gibran Rakabuming yang menggeluti usaha kateringnya tanpa memanfaatkan kedudukan bapaknya yang ketika itu sebagai Wali Kota Solo.

Gibran dalam  merintis dan mengembangkan usaha katering ‘Chili Pari’ Gibran harus mencari pinjaman ke beberapa bank tanpa aji mumpung menggunakan nama Pak Jokowi sebagai pejabat nomor satu di Solo. Karena sudah diwanti-wanti bapaknya.

Tetapi tulisan tersebut menimbulkan tanya di kolom komentar yang meragukan bahwa Gibran tidak aji mumpung memanfaatkan kedudukan orang tuanya. Sebab mungkin dalam benaknya termasuk kita semua orang itu pasti akan aji mumpung untuk memanfaatkan kedudukan orang tua atau kerabatnya demi kepentingannya.

Seorang anak lurah atau kepala desa saja akan memanfaatkan status orang tuanya dengan berkata,” Saya ini anak lurah loh! atau “Kamu tidak tahu kalau saya ini anak kepala desa?!” Tujuannya untuk mendapat perlakuan istimewa atas statusnya. Hal ini memang sudah umum berlaku.

Jelas saja ketika ada membuka sebuah fakta bahwa Gibran, anak Pak Jokowi yang kini menjabat sebagai Gubernur Jakarta tidak aji mumpung dalam merintis usahanya ada yang tidak percaya. Wajar saja. Sebab persepsi kita sudah begitu kuat bahwa semua anak atau kerabatnya pejabat pasti akan aji mumpung.

Masalahnya kemudian orang-orang yang berhubungan dengan Gibran merasa segan karena bapaknya adalah pejabat itu tidak seharusnya kita katakan sebagai aji mumpung. Tetapi itu adalah efek dari persepsi kita bahwa pejabat, anak dan saudaranya perlu diistimewakan. Hal yang kurang baik sebenarnya.

Tentu kita juga tidak bisa memvonis bahwa semua pejabat berserta anak dan kerabatnya akan aji mumpung. Karena pasti ada di antaranya yang masih memiliki rasa malu dan integritas atas hidupnya untuk tidak aji mumpung. Bisa saja anak-anak Pak Jokowi satu di antara seribu. Bisa jadi, bukan?

Semoga kita pun akan menjadi salah satu bagian dari orang yang tidak aji mumpung bila ada orang tua, anak atau saudara kita yang menjadi pejabat. Bisa?

Baca juga :  Kuliah Terakhir

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

3 comments

  1. aji mumpung memang enak sih koko kate,..ngga perlu bertapa di gunung anu…langsung dapet ajiannya..nah kalo ajian serat jiwa coba berguru pada brahma kumbara.. :Peace: