Al-Honor

www.seriau.com
www.seriau.com

Hanya seorang dosen saja, yang tak aktif bicara dalam rapat itu. Dosen lain telah komat-kamit bibirnya bicarakan hak..hak dan hak. Sola pengajaran, pembimbingan dan pendampingan akademik akan dibahas jika persoalan honorarium tuntas. Saya pun turut bicara, menurutku: jika tak diingatkan pengelola keuangan dan pengambil kebijakan, maka itu dianggap biasa dan terbiarkan. “Ini kok uang sendiri, sudah diambil. Apa lagi uang orang lain”, kataku. Dan ini disoraki teman-teman, riuh tepuk tangan pertanda kuwakili perasaannya, cemasnya dan kebutuhannya.

Mulailah ditinggalkan tema semula yakni soal akademik. Kita larut dalam bicara ratusan juta, sedang di depan hanya disuguhi kerupuk. Walah, ratusan juta bicaranya, makannya se-kerupuk doang. Jadi ingat mahasiswa akuntansi, hitung milyaran rupiah, di debet dan kredit, taunya hanya indomie yang tersaji beserta rebusan sebutir telor.

Baca juga :  РобоФорекс Вход в личный кабинет. Восстановление пароля

Dosen yang seorang tadi, asyik dengan diamnya, gak bergairah bicara, tetap smart, gak acung-acungkan telunjuk tangan. Walau ia tetap tersenyum jika ada kegaduhan dan kelucuan. Sepertinya ia harus dipaksa untuk bicara, dan benar saja, pimpinan rapat memberikan kesempatan kepadanya untuk bicara atau ajukan pendapat. Itu pun sesuai saran-saran dari peserta rapat.

“Saya persilakan kepada bapak yang di dudut sana untuk bicara”

“Terima kasih”, balas dosen flamboyan itu

Maka bicaralah ia: “Saya sudah ikuti rapat ini selama empat jam, intinya cuma satu, Anda-anda kecewa karena honor belum terbayar. Sepertinya Anda-anda memang ke sini hanya satu tujuan, yakni urusan honor. Saya memastikan pikiran dan perasaan anda sepenuhnya berharap honor. Ini pengabdian, mau dapat honor banyak yah jadi pengusaha sana. Saya jadi khawatir jika hidup Anda-anda ini hanya soal uang, uang, uang dan honor. Besok-besok jika Anda meninggal dunia, bukan syahadat dan bukan Allah..Allah..Allah yang anda ucapkan tetapi Al-honor…Al-honor…”

Baca juga :  В Узбекистане заблокированы сайты более 10 букмекерских контор Новости Узбекистана Газета u

Duh….. 

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

8 comments

  1. hahahha…senada ya dengan tulisan saya today, tetapi bekerja untuk menghasilkan dan bekerja secara sosial memang beda… ya nggak?https://blograkyat.com/wp-content/plugins/wp-monalisa/icons/wpml_cry.gif

    1. Win
      Mirip tuh artikel kita
      padahal gak saling membocorkan tulisan bukan? 😀

  2. Ini ironi para pendidik di negeri kita Mas, mereka lupa tugasnya mencerdaskan bangsa tetapi orientasi pada uang sementara kinerjanya tanda tanya besar hahaha….Kadang saya trenyuh kalau melihat orang yang tinggal di pedalaman dengan tulus mengajar tanpa ada honor, sementara yang digaji oleh pemerintah seenak sendiri.https://blograkyat.com/wp-content/plugins/wp-monalisa/icons/wpml_scratch.gif