Berita Apa Hari Ini?

 

Berita Apa Hari Ini?

Oleh Odi Shalahuddin

Kawan, kutanyakan padamu ada berita apa hari ini? Aku tampaknya lama tertidur. Sudah lama tidak baca koran, lama pula tidak menonton televisi, akses internet-pun enggan membuka berbagai macam berita (terpaksanya bila berpapasan hanya sekedar membaca judulnya saja). Jadi memang kutanyakan pada dirimu lantaran kutahu Engkau pastilah tak akan melewatkan berita sekecil apapun di negeri ini.

Tak mungkin aku bertanya pada istriku sebab kutahu pula ia bernasib sama denganku walau bisa jadi dengan alasan yang berbeda. ”Tidak ada yang baru dalam berita. Hanya berganti chasing. Bahkan cenderung berita menakutkan lantaran tak lepas dari darah yang tertumpah. Memuaakkan,”

Bertanya pada kedua anakku pada saat ini juga tidaklah tepat. Mereka selalu memilih mengikuti berbagai kegiatan dibandingkan harus duduk di depan televisi. Membaca koran, aku kira bukan kebiasaan mereka. Jadi tak perlulah bertanya pada mereka, kecuali mengupdate situasi di kampung. Mereka justru lebih banyak tahu.

Masihkah berita tentang kehebatan kepolisian menggulung jaringan-jaringan yang kita kenal sebagai terorisme, yang bergerak di bawah tanah, dengan para pelaku yang sama sekali tak terduga lantaran bekerja seperti masyarakat biasa, tanpa banyak bicara, yang terpenting bisa melangsungkan kehidupannya?

Baca juga :  Claves de la semana del 25 al 29 de diciembre de 2023 para invertir en Bolsa

Berita kehebatan yang sayangnya tidak dibarengi dengan kemampuan untuk mengunci kelompok-kelompok yang sering bersikap anarkis dan tidak kompromis dengan perbedaan keyakinan, kelambanan dalam penanganan kasus-kasus yang melibatkan para pejabat negara dan para pengusaha, apalagi bila menyangkut oknum di dalam institusinya.

Masihkah berita tentang penguasa tertinggi negeri yang senantiasa menyampaikan keprihatinannya terhadap berbagai situasi yang terjadi sedang dengan kekuasaannya seharuslah mampu menangani. Hanya dengan perintahnya, sebenarnya bisa dimulai melakukan pembenahan atas kondisi negeri. Atau kekuasaan hanya sekedar sebagai simbol, sedang yang bekerja adalah tangan-tangan jaringan pengusaha dunia yang kita tahu apapun bentuknya, selalu senang menghisap kekayaan?.

Masihkah berita tentang ulah para wakil rakyat, di tengah kehidupan masyarakat yang masih melarat, memainkan perang urat syaraf, bertingkah melukai para tuannya ialah rakyat, selalu membuat keputusan yang membuat nafas sesak? 

Masihkah? Ah, masih? Lantas perubahan apa yang tengah terjadi dan bisa dinikmati? Loh, ada survey yang membandingkan kepuasan rakyat pada masa rejim sekarang dan rejim masa lalu, yang membodoh-bodohkan rakyat sebagai alat untuk melegitimasi ”kebenaran” tentang kehebatan rejim lama? Apa bila benar lebih hebat masa lalu, maka kita harus segera mendesain mesin waktu untuk kembali lagi? Mengapa tidak harapan-harapan rakyat akan masa depan negeri ini sehingga tidak mengulang kelemahan-kelemahan dari semua rejim yang telah berlalu dan yang masih berkuasa. Sehingga kita bisa membangkitkan mimpi-mimpi baru, membangun bangsa yang kuat dan beradab, dan para penguasa benar-benar menjalankan mandatnya? Sudahlah, hentikan saja permainan omong kosong ini. Rakyat telah semakin cerdas.

Baca juga :  Sabar

Oh, maaf, malah aku meracau, padahal sesungguhnya aku tengah bertanya pada dirimu, ada berita apa hari ini? Terlalu banyak berita silih berganti? Ya, ya, ya, wajar, karena sekarang tak ada lagi batas-batas tentang pemberitaan, ketika para warga juga bisa menyampaikan.

Ayo, janganlah berpusing ria dan membuat kepala jadi kusut lantaran terlalu banyak berita. Pilihlah dan katakanlah. Mulai dari gosip-gosip murahan juga tak mengapa.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

1 comment