Jokowi VS Prabowo

Jokowi VS Prabowo

Mari sejenak kita berandai andai bersama kedua figur Calon Presiden kita ; Jokowi dan Prabowo. Bila mereka kita adu diatas ring di dalam suatu pertarungan bela diri bebas (Mixed Martial Arts/MMA), lalu apa yang kira kira terbayang dipikiran anda ?

Sudah pasti Jokowi akan jadi bulan bulanan Prabowo. Sebab secara fisik sudah jelas bahwa Prabowo jauh lebih unggul. Tubuh Jokowi yang kerempeng melawan Prabowo yang gempal. Belum lagi pengalaman hidup Prabowo sebagai seorang prajurit militer, yang dulu ketika berada dimedan pertempuran, membunuh musuh tentu sudah biasa. Sedangkan Jokowi, jangankan berperang, jadi militerpun sama sekali belum pernah.

Tentu anda akan bertanya, mengapa saya mengajak anda membayangkan suatu peristiwa yang tak kan pernah mungkin terjadi, juga konyol dan lucu. Tapi bila kita mau berpikir lebih jauh, sesaat lagi Jokowi dan Prabowo pun juga akan naik ring, tapi bukan dalam pertandingan tinju atau MMA, tapi arena Pemilu Presiden 2014 bulan Juli mendatang.

Sebagaimana kita tahu, suara anda akan menentukan nasib kita bersama, setidaknya dalam 5 tahun kedepan. Disini saya bukan ingin berkampanye atau membela salah satu Capres yang ada, namun yang lebih penting bagi saya bukanlah siapa, tapi bagaimana kapasitasnya bila menjadi Presiden terpilih nanti.

Jokowi VS Prabowo : Dua Kandidat Capres Terbaik

Menurut saya, hanya ada dua Capres saja yang mampu bersaing ketat nantinya, yaitu Prabowo dan Jokowi, tapi bukan berarti capres lainnya tidak bermutu atau tak layak jadi presiden.
Antara Prabowo dan Jokowi juga sama sama belum pernah jadi presiden. Namun keduanya tentu punya jejak atau bekas perjalanan karir sebelumnya yang sudah bisa kita baca dan pelajari.

Prabowo pernah terlibat dalam masalah yang cukup sensitif pada tahun 1998 lalu yaitu kasus penculikan aktivis pro reformasi dan juga isu kudeta yang dilakukan Prabowo saat itu. Tapi masalah ini juga kontroversial, menuai pendapat pro dan kontra, mengingat kondisi politik nasional saat itu sedang kacau balau.

Kita tahu bahwa Prabowo adalah seorang prajurit yang tentu harus patuh kepada perintah komandan. Inilah kata kuncinya. Bila anda seorang militer tentu sudah paham benar maksud kalimat ‘patuh kepada perintah komandan’. Coba anda bayangkan bila anda dalam situasi perang yang mencekam, bila anda tidak patuh kepada perintah atau aba-aba komandan, tentu sulit bagi pasukan anda untuk memenangkan pertempuran. Bisa bisa justru anda sendiri yang tertembak dimedan laga, karena membangkang perintah komandan.

Baca juga :  Komitmen

Bagaimana dengan Jokowi ? Jokowi memang belum punya catatan hitam. Tapi bukan serta merta Jokowi bersih bukan ? Saya bukannya berprasangka buruk terhadap seseorang, sebab segalanya sedang dalam proses pemantauan kita bersama.

Perilaku yang bersih dari masalah hukum dan moral yang jujur adalah modal utama seseorang jadi Presiden, dan Jokowi nampaknya sudah punya modal itu. Tetapi bila kita mau berpikir lebih jauh, ketika kita hendak memilih seorang Presiden yang benar benar hebat dan tangguh, tentu dia tidak hanya sekedar bersih dan jujur, namun lebih luas lagi menyangkut hal hal lainnya terutama kewibawaan dan kedaulatan negara.

Nah, sekarang apakah gara gara terlibat sebuah kasus hukum dan HAM, sampai berakibat kepada dirinya sendiri yang dipecat dari militer maka berarti Prabowo dianggap tidak bersih dan tidak jujur ?

Sebagai ilustrasi, saya ingin meminjam syair lagu dari Ebiet G Ade :

apakah buku diri ini selalu hitam pekat?
apakah dalam sejarah orang mesti jadi pahlawan?
sedang Tuhan di atas sana tak pernah menghukum
dengan sinar mataNya yang lebih tajam dari matahari

apakah bila terlanjur salah
akan tetap dianggap salah?
tak ada waktu lagi benahi diri
tak ada tempat lagi untuk kembali

Kita butuh Presiden yang selain bersih dan jujur, juga harus kuat dan berani. Tak gampang digoyang atau di gembosi. Punya nyali melawan siapapun atau negara manapun yang coba coba merongrong kedaulatan negara kita. Berani melawan dan memberantas kegiatan yang melawan hukum.

Kita tidak ingin punya Presiden yang lemah, mudah goyah dan tak bisa menjaga kewibawaan diri dan negara. Presiden RI harus didukung oleh militer, tapi bukan berarti harus berasal dari kalangan militer.

Bagaimanapun juga kekuatan rakyat sipil dan kekuatan militer adalah dua kekuatan yang sama sama kuat dan besar. Sehingga bila keduanya tidak bersatu, maka negara ini tentu akan terancam bubar. Tugas menyatukan rak yat sipil dan militer adalah diemban oleh Presiden, sehingga disini dituntut seorang presiden yang bisa melindungi rakyat dan pada saat yang sama juga mengayomi militer.
Sinergisitas rakyat dan militer adalah sumber utama kekuatan negara. Bila rakyat dan militer bersatu, negara kita akan sangat kuat dan tak kan ada yang berani coba coba.

Baca juga :  Jelang Play-Off Piala Dunia 2014 - Portugal vs Swedia

Saya tidak ingin mengunggulkan Prabowo, sebab memang dia berlatar belakang militer maka tentu lebih dekat secara emosional dengan kaum militer, apalagi pangkat terakhir yang disandangnya tidak main main, yaitu Letnan Jenderal.
Sesungguhnya tinggal setapak lagi bagi Prabowo mencapai pangkat tertinggi (jenderal), tapi sayang, seribu kali sayang, nasib baik tak berpihak kepadanya. Malah justru sebaliknya, Prabowo bahkan dipecat dari jabatan kemiliterannya. Miris sekali memang.

Pada bagian akhir, saya berharap kepada anda sebelum menentukan pilihan kepada siapa yang akan jadi Presiden nanti, mari kita lebih dewasa dan cerdas dalam berpikir. Jangan sekedar melihat kejadian yang populer dan tiap hari ditayangkan di TV, sehingga seakan menutupi wawasan kita semua.

Jangan malas mencari informasi yang benar dan hanya percaya dengan orang orang yang punya kepentingan terhadap salah seorang calon saja. Presiden RI tidak hanya sekedar bersih dan jujur, tapi harus punya pengalaman yang mumpuni dibidang politik sehingga mampu menjaga kewibawaan dan kedaulatan negara.

Jangan sampai Presiden terpilih nanti, tak sampai dua tahun telah dilengserkan atau di paksa mundur oleh rakyat, sebab kebijakannya yang lemah dan tak bisa menjaga keutuhan dan keamanan negara.

Saya secara pribadi salut kepada Jokowi yang punya sifat jujur, bersih, rendah hati, tegas dan bijaksana. Sayapun juga salut kepada Prabowo yang nasionalis, berani dan tak takut melawan siapun juga demi membela tanah airnya.

Siapa yang akan anda pilih nanti dan siapa yang jadi pemenangnya :  Jokowi VS Prabowo ?  Hanya waktu yang akan bicara..

Salam

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *