Kisah Sinetron di Kehidupan

Kisah ini dikisahkan oleh seorang teman, dari temannya yang lain dan dari teman sebelumnya. Jika dibilang urban story, bisa jadi! Tetapi kisah ini sungguhan real, ada orang – orang yang melakoni hidup demikian. Anda boleh acuh. Anda boleh membaca lalu melupakan. Anda boleh membaca lalu merefleksi diri sendiri. Anda boleh membaca lalu mendoakan mereka. Atau ada yang tahu cara menolong mereka? Akan lebih baik jika hidup ini diisi dengan berbagi kasih dan saling tolong – menolong,…

Alkisah, hiduplah pasutri Bapak dan Ibu Kusnandar. Mereka pasutri yang cukup berpunya. Itu dulu, berpuluh – tahun yang silam. Bapak Kusnandar adalah kontraktor yang jujur. Karena perilakunya jujur, semasa muda Pak Kusnandar tak pernah sepi order sebagai kontraktor. Bu Kusnandar juga pandai memasak, bisa dibilang masterchef di lingkungan tempat tinggal mereka. Putri mereka hanya seorang, namanya Stella. Keluarga ini ‘njawani’ banget, bahagia, santun dan merupakan orang – orang yang menyenangkan bagi para tetangganya. Dan ketika itu boleh dikata serba berkecukupan.

Stella, sang putri sedikit terlambat menikah. Sebenarnya Stella cantik (Bu Kusnandar memiliki darah Belanda). Kulitnya putih pualam, sayang tubuhnya sangat gemuk. Karena pemalu dan tidak pede dengan cowok, akhirnya Stella dijodohkan dengan teman keluarga mereka dari kota Magelang. Sehingga walaupun terlambat, Stella jadi juga memiliki pasangan. Bapak dan Ibu Kusnandar lega karena putri satu – satunya akan memberikan keturunan berikutnya, para cucu.

Setelah menikah, tentu Stella dan suaminya berniat menjalani hidup bahagia. Apa daya ternyata sang suami menderita sakit lever yang parah dan harus cuci darah! Penyakitnya kian lama kian memburuk, dari cuci darah yang 3 bulan sekali, terakhir menjadi seminggu tiga kali kemudian menjalar jadi vonis kanker hati. Dari pernikahan itu, Stella memiliki dua anak peremuan sebut saja Lea dan Nanda. Waktu suaminya sakit, Stella masih bekerja di sebuah Bank, tapi dia sendiri sudah mulai sakit dan juga pincang. Ketika suaminya sakit keras itu, Bank tempat Stella bekerja dilikuidasi. Dalam keadaan suami demikian, Stella kehilangan pekerjaan. Bapak Kusnandar juga sudah pensiun, jadilah segalanya bergantung dari katering kecil – kecilan Ibu Kusnandar. Sampai disini apakah pembaca merasa haru?

Baca juga :  Ladies Scamer Ada di Mana-mana, Korbannya Pria Kesepian

Cuci darah, tentu saja menuai biaya yang sangat besar! Belum lagi Stella juga mengidap suatu penyakit, Lea cucu pertama juga mulai bersekolah. Pendapatan sudah tak jelas masuknya dari mana. Segala barang yang ada di rumah mulai dijual satu persatu. Pada akhirnya rumah di Jakarta pun terjual. Seluruh keluarga besar Kusnandar kembali ke kota Magelang.

Di Magelang, ibu Kusnandar terus membuka bisnis kue – kue dan masakannya. Tak lama kemudian suami Stella meninggal, ketika Nanda si bungsu masih berusia dua tahun . Tak lama setelah suaminya meninggal, penyakit Stella juga kian parah, selain semakin sulit berjalan, pada tahun 2010 ia divonis kena kanker empedu. Operasi pengangkatan empedu didapat dari iuran teman – teman SMA dan teman bekas sesama pegawai bank. Setelah operasi empedu tersebut, pada tahun 2011 Stella lumpuh total. Kerjanya hanya berbaring di tempat tidur dengan kantong plastik/empedu tergantung di perut. Miris, …

Bapak Kusnandar sementara waktu berjalan perlahan tapi pasti, mulai menjadi pikun dan suka marah – marah. Pada jam dua belas siang, Pak Kusnandar akan menyalakan lampu seluruh rumah dan menurutnya justru sudah waktu maghrib. Jika lampu – lampu dimatikan, Bapak Kusnandar akan marah – marah dan murka. Ibu Kusnandar sendiri, sudah duduk di kursi roda. Tetapi dengan keadaan seperti itu, ibu Kusnandar masih menerima order kue/ masakan. Inilah wonder woman yang sesungguhnya! Nangis dong, saya udah usaha banget menceritakannya dengan nada super sendu,…

Lea, anak pertama Stella baru saja kuliah semester pertama. Ketika mendadak, hamil diluar nikah! Terpaksa dengan segera ia menikah dengan sang suami yang juga masih berstatus mahasiswa. Bayinya berusia satu tahun, namun Lea tak dapat menunggui bayinya karena ia harus bekerja sebagai guru di tempat yang jauh. Jadi Lea harus indekost jauh dari rumahnya. Bayi itu terpaksa diasuh oleh keluarga Lea dirumah. Oleh nenek buyut (yang duduk di kursi roda), kakek buyut (yang pikun) dan tantenya, Nanda.

Baca juga :  Survei-surveian, Cabe-cabean

Nanda si bungsu adalah kesayangan semua orang. Nanda sangat lincah, pintar, lucu dan hingga menyelesaikan SMA semuanya ditutup oleh dana beasiswa. Sayang untuk kuliah Nanda tak berhasil memperoleh beasiswa penuh, sehingga ketika Stella mamanya harus dioperasi, Nanda berhenti kuliah. Tuhan masih menyelipkan kasih sayang bagi Nanda, ia berhasil mendapat pekerjaan magang di sebuah perusahaan yang cukup bonafide. Persaingan yang dimenangkan Nanda karena kecerdasannya tidak main – main. Dari 25 peserta magang yang tersaring, hanya tersisa dua orang saja yang akan diangkat sebagai pegawai tetap. Dan salah satunya adalah Nanda! Sementara menunggu pengangkatan, Nanda juga bekerja menjadi sekretaris di sebuah organisasi.

Ketika penulis menuliskan kisah ini, kisah sedih masih terus bergulir. Tragedi dan derita keluarga Kusnandar belum selesai. Sudah beberapa minggu ini, Stella kembali dirawat dirumah sakit. Muncul suatu komplikasi tambahan. Ternyata sewaktu operasi pengangkatan sel kanker di tahun 2011, tidak sepenuhnya bersih dan sekarang di vonis kanker lagi! Oh Tuhan, … Penulis dan temannya dan temannya yang lain dan entah darimana sebenarnya kisah ini berasal, merasakan kesedihan yang menusuk. Rupanya kisah sinetron itu sungguh terjadi dalam kehidupan,…

Good things always happens to good people is nonsense! Justru terkadang orang baik ujian dan cobaannya lebih dahsyat daripada orang jahat. Apa yang terjadi pada keluarga Kusnandar ini tidak dapat dilogika dengan akal manusia. Pelaku tindak kriminal menerima hukuman akibat buah dari perbuatannya sendiri. Tetapi ketika orang baik, orang benar, orang yang selalu berjalan di jalan Tuhan, menerima cobaan seperti ini? Seperti yang terjadi pada keluarga Kusnandar? Pada Lea? Pada Nanda? Dan Stella yang indo cantik. Apa sebenarnya maksud dari lelakon kehidupan yang dimainkan oleh Tuhan ini?? …

foto : buildbetterrelationships.blogspot

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

8 comments

    1. Doa saya untuk Nanda dan keluarga besar, semoga keluarga mereka bisa kembali berbahagia.
      Btw, ngetiknya di Notepad atau Word ya Mbak? Pertama, jarak antar paragraf dihilangkan dulu habis itu tekan [enter]. Semoga membantu.

      1. ngetiknya biasa, langsung disini — biasanya nggak masalah Mas, udah dibetulin mas doni nih kayaknya,..thanks https://blograkyat.com/wp-content/plugins/wp-monalisa/icons/wpml_good.gif

  1. Dengan mata manusia seperti kita tentu apa yang terjadi merupakan kesedihan, tetapi bagi mereka yang mengerti itu adalah keberuntungan, kayaknya kok sedikit seirama ya? https://blograkyat.com/katakate/2014/03/11/keberuntungan-dalam-musibah.html

    Hidup memang banyak hal yang di luar yang dapat kita pahami, tetapi menurut kaca mata penganut buddhis, apa yang diterima hari ini merupakan buah dari bibit di masa lalu, dibilang keberuntungan karena dapat melunasinya pada kehidupan ini sehingga tidak lagi menjadi beban hidup di masa yang akan datang. ..ini hanya salah satu sudut pandang dari sekian banyak.

    Dalam begitu banyak musibah yang menyedihkan, masih ada keberuntungan, Lea dan Nanda masih bisa sekolah dan mendapat pekerjaan yang baik. Tetapi bagaimana pun turut mendoakan semoga semua penderitaan keluarga Pak Kusnandar akan indah pada waktunya

    1. hiya sih Pak Kate, kalau percaya karma.. tapi kalau ngga tahu/ngga percaya karma, yg lihat cuma merasa miris, kok Tuhan menghukum keluarga ini, kenapa??? gitu..https://blograkyat.com/wp-content/plugins/wp-monalisa/icons/wpml_cry.gif

  2. Sekedar menambahkan pada kisah yang anonim ini..hari ini terbetik berita STELLA telah tiada, …pulang kembali ke pangkuanNya…https://blograkyat.com/wp-content/plugins/wp-monalisa/icons/wpml_cry.gif

  3. Mbak win terharu aku, bener mba tdk ada yg tahu skenario Tuhan, kita hanya pelakon saja, smoga smua berakhir baik ya. Slm sayang.

    1. Hai Weedy..iya say..begitulah kehidupan , tapi aku percaya roda berputar semoga hal yang lebih baik akan terjadi pada keturunan keluarga tersebut…