Setelah menabung akhirnya bisa juga si dede punya HP sendiri. Yang murah meriah saja yang penting bisa buat main games, Tetapi apesnya baru beli dua hari saat diajak jalan – jalan ke Dunia Fantasi, Ancol terkena cipratan air di wahana arung jeram. Padahal sudah disimpan rapi dalam tas.
Namanya apes ya tak dapat ditolak. Mengetahui hal itu cepat – cepat saya keluarkan baterainya. Namun itu belum bisa menyelamatkan HP tersebut dari kerusakan. Kesedihan si dede tampak jelas. Langsung kehilangan gairah.
Waktu itu sebenarnya saya sudah enggan untuk ikut bermain. Entah mengapa ketika sudah di atas arena saya ikut masuk ke perahu karet di wahana arung jeram tersebut. Kebetulan tas untuk menyimpan HP si dede ada di tangan saya.
Cipratan air tak dapat ditolak. Seluruh pakai kami basah. Tiga tas yang saya pegang sebagian juga basah. Tapi tak menyadari kalau tas si dede yang paling parah. Ketika HP dikeluarkan saya kira cuma bagian luarnya yang basah. Ternyata bagian yang tertutup sarung karet juga menyimpan air. Tak lama HP si dede berkedap – kedip.
Awalnya si dede menyalahkan saya yang ikut bermain, padahal sebelumnya tidak mau. Seandainya saya tidak ikut kejadian ini pasti tidak terjadi. Saya mencoba bersabar menerimanya dan berusaha tidak mau menyesali apa yang sudah terjadi.
Tetapi sepertinya si dede tak berhenti menyalahkan saya dan saya tetap mencoba bersabar untuk memahami situasi hatinya. Saya juga pernah mengalami, susah payah menabung dan kemudian bisa beli HP sejutaan, eh baru pakai 3 minggu diambil sewenang – wenang oleh penjambret yang tahu diri saat saya menunggu istri di depan minimarket dengan iseng – iseng main games. Dunia serasa kiamat. Wow lebaynya.
Cuma saat itu saya sendiri yang berusaha membesarkan hati dan mengikhlaskannya, sehingga dua bulan kemudian bisa beli yang lebih bagus lagi he he he….
Sehari setelah kejadian saya sudah balik ke pabrik lagi dan tak disangka si dede menelepon. Rupanya si dede hendak minta maaf dan merasa bersalah telah menyalahkan saya. Duh, jadi terharu. Syukurlah si dede mau mengakui kesalahannya yang telah menyalahkan saya atas kerusakan HP -nya.
Ketika ada yang mau mengakui kesalahannya tentu kita patut berlapang dada untuk memaafkan, sebab tidak semua orang mau dan bisa menyadari kesalahannya lalu meminta maaf.
ilustrasi : rosepine.wordpress.com
Hebat sih dede, salut mau mengakui kesalahannya