Penampilan

PenampilanPenampilan

Pada suatu hari menjelang makan siang, di sebuah rumah makan begitu sibuk pengunjung. Tiba-tiba muncullah seorang pemuda yang mengenakan pakaian yang cukup kumal dan wajah yang berkeringat kelelahan sangat terpancar dari penampilannya. Kehadiran pemuda ini membuat pengunjung menjadi kesal bahkan beberapa pengunjung sengaja berpindah tempat duduk daripada harus berdekatan dengan pemuda tadi. Tentu harapannya agar selera makan mereka tidak menghilang gara-gara pemandangan yang tidak diharapkan. Tak berapa lama pelayan dengan wajah yang sinis mendekati pemuda tadi dan menanyakan menu yang akan dipesan. Pada mulannya pemuda itu menanyakan harga menu nasi goreng. Harga satu porsi nasi goreng adalah Rp 20.000,00 dan satu porsi mie ayam Rp 15.000,00. Melihat harga menu itu ia mencoba menghitung jumlah uang yang ada di dalam saku celananya. Akhirnya ia memutuskan memesan satu porsi mie ayam tanpa membeli minum. Pemuda kumal itu ternyata seorang kuli angkut di pasar dan kini sedang menunggu pesanan disajikan. Sorot mata jijik dan merendahkan jelas terpancar dari para pengunjung. Bahkan ada beberapa pengunjung yang membatalkan makan di tempat tersebut, maka ia pun tahu diri dan memilih tempat paling sudut. Saat mengantarkan pesanan pelayan dengan wajah tidak bersahabat dan kata-kata yang ketus menyajikan mie ayam. Singkat cerita pemuda tadi dengan lahap dan sedikit terburu-buru segera menghabiskan makanannya agar segera meninggalkan tempat. Ia pun sadar bahwa semua orang di situ tidak menghendaki kehadirannya karena penampilannya. Begitu pemuda itu pergi, pelayan segera datang untuk mengangkat mangkok dan membersihkan meja. Dengan sedikit kaget dan malu-malu ia mengambil uang tips yang sengaja ditinggalkan oleh pemuda tadi.

Baca juga :  Bila Menolong dengan Hati

Penampilan, dapat berarti pakaian, seperti baju dan celana, sepatu dan aksesoris lainnya atau make up yang dikenakan seseorang. Tentu itu pengertian penampilan secara fisik, namun penampilan bisa pula bermakna gambaran diri yang dapat dilihat dari tingkah laku seseorang. Secara umum memang penampilan bisa mewakili kepribadian seseorang. Oleh karena itu tidak jarang orang akan menghargai seseorang berdasarkan apa yang dilihat pertama kali. Sebagian orang pun sengaja mengeluarkan uang yang mencapai jutaan demi sebuah penampilan.

Penampilan pemuda dalam cerita di atas telah cukup mewakili cara berpikir kita secara umum. Tak jarang kita menjadi terkecoh akan penampilan seseorang karena kita memiliki standar menilai seseorang berdasar apa yang dilihat secara kasat mata ketika bertemu pertama kali. Sikap sebagian masyarakat kita selalu menilai orang lain dan memberikan pernghormatan secara berlebihan, jika berjumpa seseorang yang sekilas terlihat borjuis dan akan langsung memandang rendah yang terlihat miskin. Itulah kesalahan fatal yang paling sering kita lakukan. Kita sering memandang rendah orang yang secara fisik tidak terlihat mentereng.

Baca juga :  Təyyarə Oyunu Mostbet Mostbet Aviator Gam

Kisah pemuda yang memberikan tips Rp 5000,00 untuk pelayan tadi tentu sebagai bentuk kepedulian. Ia rela makan dengan harga makanan yang paling murah bahkan ia rela tidak menum demi mampu berbagi kepada pelayan. Ia tahu bahwa pelayan tadi yang meskipun berpenampilan lebih mentereng tetaplah juga seorang pekerja yang juga mencari uang untuk menopang hidupnya.
Isi hati dan kepedulian orang kecil biasanya jauh lebih tulus. Ia mau memberikan tips walaupun dia sebenarnya tidak mendapat pelayanan yang terbaik. Namun, pemuda tadi tidak merasa bersedih dan sakit hati ketika harus ditolak karena penampilannya. Ia pun tetap dengan ikhlas memberikan tips untuk pelayan yang diterimanya. Menurutnya apa yang dilakukan itu merupakan bagian dari bentuk terima kasih karena ia telah dilayani makan di rumah makan tersebut.

Penampilan fisik sering mengecoh kita, dan kita pun juga lebih sering menilai segala sesuatu dari penampilan fisik. Saudara, pernahkah kita membayangkan jika Tuhan juga akan memandang kita berdasarkan penampilan kita? Penampilan yang sebenarnya, bahwa penampilan itu menggambarkan kepribadian dan isi hati kita. Apakah kita sudah pantas di hadapan-Nya?

Salam-AST 28042014

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

2 comments

  1. Soal penampilan dulu sekali di kampung saya ada seorang petani hendak belanja ke toko elektronik dengan membawa karung, penjaga toko melihat penampilannya sudah senyum2 saat lihat2 barang yang di pajang, ketika menawar sebuah barang harganya sengaja dimiringkan karena berpikir pasti gak mampu beli. Ternyata di dalam karungnya berisi penuh uang hehhe

    1. Kisah yang sama pernah terjadi di Yogya tahun 80-an saat petani cengkeh sdg jaya. Seorang petani dari Banyumas membawa karung dan melihat2 mobil di salah satu Show room mobil dekat Bandara Adi Sucipto. Kebetulan pemiliknya sedang berada di tempat dan melihat orang yang penampilannya tidak meyakinkan memilih-milih mobil. Saat itu pamilik menanyakan apakah orang tersebut mau beli? Orang itu menjawab kalau murah mau beli. Pemilik menjawab harga mobil itu mahal, tapi kalau dia punya uang sebanyak itu mau dikasih dua tinggal pilih. Alhasil petani itu dapat mobil HIACE dan truck, karena karungnya berisi uang hasil jual cengkih kering.