Pokoknya semua seru deh

 

Pokoknya semua seru deh

 Oleh Odi Shalahuddin

Tidak percaya? Tolonglah sampaikan padaku tentang apa yang terjadi di Indonesia? Ah, kuyakin dari mulutmu akan meluncur berbagai kisah yang memang sudah sangat terbuka, termasuk pula kisah-kisah tersembunyi. Dirimu tentu akan lancar bicara tentang carut-marut perpolitikan di Indonesia, kehidupan sosial dan budayanya. Dirimu juga akan lancar menyampaikan peristiwa-peristiwa kejahatan dari pelaku kelas kakap (yang biasa memakai jubah penguasa dan atau pengusaha) hingga kelas teri, pencuri ayam di kampong. Dirimu juga akan lancar berbicara tentang kehidupan pribadi-pribadi para selebritis termasuk sensasi-sensasinya. Ah, yakinlah, bahwa dirimu pasti bisa menyampaikan itu semua, termasuk hal-hal yang tak kusampaikan di atas.

Lho, kok bisa? Ya, pasti bisa. Bukankah kita sekarang hidup di jaman serba terbuka dengan berbagai fasilitas yang memungkinkan kita mendapatkan informasi secara cepat. Bahkan peristiwa di belahan bumi lainnya bisa kita dapatkan pula dalam sekejab.

Kita memang tidak hidup seperti jaman Bapak-bapak atau kakek-kakek (biar tidak diskriminatif, kusebutkan pula jaman ibu-ibu atau nenek-nenek) kita dahulu. Pada jaman di mana orang menulis harus memfilter terlebih dahulu di kepalanya agar tidak salah dimaknakan sebagai penyebaran informasi “sesat” yang harus diberantas oleh penguasa.  Sesat dalam pengertian menggugat kekuasaan, para pelaku dan system yang bekerja yang bisa menggoyahkan kepercayaan rakyat. Juga bila dirimu menulis tentang masalah-masalah sosial yang menyangkut kehidupan rakyat miskin yang tertindas. Bisa-bisa stempel sebagai “PKI” atau “tidak bersih lingkungan” akan dilekatkan kepada dirimu. Artinya lagi, kehidupanmu akan mati walau engkau masih bisa bernafas, lantaran orang-orang akan berupaya menghindari dirimu agar tidak terkena getahnya. Urusan-urusan semacam itu, cukuplah hanya menjadi bisik-bisik dan gossip belaka pada obrolan segelintir orang. Lebih dari lima orang berkumpul, tentara bisa mendatangimu. Ya, kita tidak hidup di jaman seperti itu. Kita hidup di jaman yang telah terbuka.

Baca juga :  Himbauan Untuk Wanita Indonesia Yang Sedang Cari Pasangan :

Apa serunya? Ya itu tadi. Otak kita tidak hanya diberi informasi-informasi yang terseleksi oleh penguasa. Semua informasi, apapun, sudah tidak bisa dibendung lagi dapat menghampiri kita setiap hari. Dari detik ke detik, selalu hadir. Apapun, termasuk informasi sampah, bila kita tidak memfilter sendiri.

Jadi? Ya tetap seru pokoknya. Pada masa kini, pertarungan tidak lagi hanya sekedar penggunaan senjata yang menunjukkan wajah barbar kita (walau masih ada dan masih banyak). Tapi perang informasi. Perang untuk mempengaruhi pikiran orang-orang. Perang agar orang tidak lagi berpikir ataupun dipaksa untuk berpikir. Kita memang tidak bisa mengelak dari situasi ini. Jadi memang kita harus mandiri untuk memfilter sendiri. Tidak didikte oleh pihak lain, siapapun dia.

Baca juga :  Cara Kerja Scammers Cinta

Anugrah atau bencana? Ah, itu juga tergantung dirimu sendiri memaknakannya. Bila kau terus-terusan menangkap semua berita, engkau akan pusing dengan sendirinya, bahkan bisa gila. Betapa tidak? Bukankah berita-berita itu bisa saling bertabrakan. Namanya juga perang jaman sekarang kan. Sasarannya adalah kesadaran kita. Paling mudah melihat dari iklan. Kita hafal banyak produk, lantaran tanpa sadar, mau tidak mau kita selalu dihadapkan pada sosok produk yang sama, sehingga mengental dalam pikiran kita.

Selanjutnya? Pokoknya seru deh. Dinikmati saja dan dipikir sendiri. Nah, loh…?!!!

 

 

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

1 comment