Prabowo – Jokowi Adalah Pasangan Ideal

Prabowo – Jokowi Adalah Pasangan Ideal

Anggap saja saya sedang berhalusinasi. Sempat terpikir dibenak saya, mengapa para politisi begitu berambisi memperoleh kemenangan dengan cara mengalahkan lawan lawan politiknya di kancah Pemilu tahun ini. Sedangkan bila kita mau lebih jernih berpikir dan dilandasi hati nurani yang murni, bukankah seluruh rakyat termasuk para politisi seharusnya lebih mengutamakan kepentingan bangsa dan negara diatas kepentingan pribadi dan golongannya ?

Mari kita sedikit menengok kebelakang perihal kedekatan Megawati dan Prabowo pada saat mereka berdua menjadi pasangan Capres/cawapres yang ikut pontang panting dalam masa kampanye Pemilu 2009 lalu. Megawati dan Prabowo masing masing tentu saja telah didukung mati-matian oleh partai mereka, PDIP dan Gerindra agar bisa memenangkan Pemilu waktu itu. Disisi lain, sesungguhnya platform kedua partai tersebut juga sudah bisa bersenyawa dengan baik.

Namun kemudian seiring dengan berjalannya waktu dan dinamika politik yang terjadi, secara pribadi baik Prabowo dan Megawati, secara bersamaan telah melupakan seluruh kenangan mereka berdua, tak lagi menghiraukan saat saat indah mereka kala bersama menjalani masa kampanye dulu dan bahkan nekad mengkhianati janji janji manis yang pernah mereka sepakati.

Mengapa memilih bertarung ?

Pertanyaannya adalah, mengapa sekarang begini jadinya ? Sesungguhnya apa yang mereka cari-cari ? Bukankah mereka berdua dan kedua partai yang mereka pimpin sudah memiliki segalanya bila mereka sepakat bergabung mengusung Capres Prabowo dan Cawapres Jokowi ?

Baca juga :  How to Become a Cloud Security Engineer: 2024 Career Guide

Untuk apa lagi mencari cari kesempatan lain namun seakan ‘menggunting dalam lipatan dan menyalib di tikungan jalan’ ? Mengapa Megawati sampai hati berubah pikiran dengan mencalonkan Jokowi sebagai Presiden dan menelantarkan Prabowo Subianto ? Apakah dalam hal ini Prabowo termasuk didalam kasus ‘habis manis sepah dibuang’ bagi Megawati ? Ataukah memang untuk kepentingan Politik semata, lalu tega mengkhianati teman sendiri ?

Katanya, didalam dunia politik tidak akan ada teman yang sejati, yang ada hanyalah kepentingan abadi. Benarkah demikian ? Bila saya kaitkan dengan kasus Megawati dan Prabowo, memang ada benarnya juga.

Popularitas dan elektabilitas Jokowi yang kian moncer menjelang Pemilu Presiden 2014 (minimal berdasarkan survey), membuat gelap mata Megawati dan pendukungnya yang tak mau lagi berpikir dua kali demi kepentingan yang lebih besar, dengan bangganya mendukung Jokowi untuk maju sebagai Calon Presiden, meski saya menilai ini agak takabur juga. Kenapa demikian ? Sebab dengan adanya pencalonan Jokowi sebagai Capres dari PDIP, maka mengakibatkan timbulnya banyak korban, baik korban materi dan imateriil. Yang jelas Prabowo adalah salah satu korbannya. Dan tentu saja Megawati dan PDIP harus bertempur habis habisan untuk memenangkan Jokowi dalam Pemilu nanti.

Disisi lain, Prabowo yang mantan teman seperjuangan Megawati saat PilPres 2009 juga tak mau kalah dan tak tinggal diam. Prabowo dengan seluruh kekuatan yang dimilikinya juga melakukan perlawanan. Semangat nasionalisme yang terbalut jiwa militer dalam tubuh Prabowo, membuatnya sangat percaya diri bahwa dirinya juga mampu tampil menjadi pemenang.

Baca juga :  Ruhut Tantang Berdebat, Jokowi Malah Ajak Cemplung ke Kali

Kedua insan yang dulunya berkawan, sekarang berbalik menjadi lawan. Bisa dibayangkan betapa ini adalah sebuah pertarungan yang pasti akan jadi teramat sengit. Prabowo yang hatinya telah tersakiti, makin berkobar semangatnya, sedangkan Megawati tak mau peduli, sebab punya Jokowi yang sudah menjadi figur favorit masa kini.

Saya hanya bisa berangan-angan, masihkah ada kesatuan nurani diantara Prabowo dan Megawat agar rukun kembali dan berjuang bersama demi kepentingan bangsa dan negara. Bila kedua partai yamg mereka pimpin, PDIP dan Gerindra sepakat memajukan Prabowo dan Jokowi sebagai Capres/Cawapres, maka sudah dapat dipastikan kemenangan tentu akan dapat mereka raih tanpa perlu banyak menimbulkan korban.

Tapi apa yang saya pikirkan ini, mungkin sudah terlambat, dan pasangan ideal menurut saya; Prabowo-Jokowi tak akan pernah terwujud sampai kapanpun. Sebab semuanya telah termakan oleh waktu dan terhempas oleh keangkuhan diri.

Apa boleh buat ? Saya kan rakyat biasa yang hanya bisa menonton ‘pertunjukan’ yang dimainkan oleh orang orang hebat, namun sayang perosalan yang paling krusial ternyata terlewatkan begitu saja, demi ambisi peribadi dan kepentingan politik masing masing.

Ya sudahlah, saya tinggal menunggu waktu saja..

Salam..

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *