Rendah Hati

pemilu2Hingar bingar Pesta Demokrasi sedang berlangsung di Negara ini. Berbagai cara telah ditempuh oleh Calon Legislatif (Caleg) untuk memesona hati rakyat. Memang, saat ini rakyat Indonesia sedang mencari wakil yang tentunya mampu mewakili aspirasi serta mampu memperjuangkan nasib mereka atau wakil rakyat yang merakyat. Sementara Negara Indonesia sedang mencari seorang tokoh atau figure yang mampu memimpin. Dengan kata lain Indonesia saat ini sedang mencari pemimpin baru.

Dalam pesta ini berbagai cara telah mereka lakukan. Dari memadati jalan raya karena konvoi menuju tempat kampanye, memadati lapangan, atau gedung-geduung olah raga atau balai pertemuan. Selain tentunya mereka juga memasang gambar, spanduk atau berbagai baliho dengan ukuran raksasa. Semua itu mereka lakukan dengan tujuan untuk menarik simpati dari rakyat. Bahkan ada sebagian tokoh partai yang mencoba menarik simpati dengan membagi-bagikan uang tunai. Selain itu ada juga yang mencoba cara lain dengan memborong barang dagangan di pasar yang selanjutnya dibagikan secara gratis kepada warga yang datang berbelanja. Pokoknya menjelang pesta demokrasi seperti ini, hampir semua calon pemimpin negeri mendadak baik dan terkesan rendah hati.

Baca juga :  Sulitnya Mengubah Persepsi yang Salah

Semua tokoh mendadak menjadi pahlawan yang rela berkorban dan tidak egois. Semua tokoh mendadak peduli kepada semua orang yang miskin dan tersingkir seperti halnya para petani dan nelayan. Sikap serakah dan ingin menang sendiri tak tergambar dari para tokoh calon pemimpin negeri. Pokoknya semua serba luar biasa dan menyenangkan yang menggambarkan bentuk kepedullian.
Akan tetapi, berdasarkan semua itu sebenarnya para anggota masyarakat juga sedang belajar menjadi penilai. Setelah sekian waktu sering tertipu dengan janji-janji palsu para calon pemimpin, kini mereka juga semakin cerdas. Anggota masyarakat mulai belajar memahami sikap para pemimpin. Mereka sadar bahwa para calon pemimpin yang begitu baik hati itu adalah “calon-calon orang kaya” setelah memenangi Pemilu. Mereka bukan lagi pemimpin yang menghormati hak rakyat dan menjalani hidup dengan benar. Tentu mereka nantinya akan membuat perhitungan untung dan rugi modal yang sudah dikeluarkan. Semakin besar modal yang keluar, tentu pengembalian modal besar pula yang harus dikejar.

Baca juga :  BMI Arab Saudi Tertipu Scammer Seratus Juta Lebih

Pemimpin yang menjalankan hidup dengan benar tidak akan memberikan janji dan berteriak lantang dan emosi tentang jati diri. Mereka akan bekerja dan menjalankan amanat rakyat sekaligus melaksanakan Mandat Tuhan. Pemimpin ini akan melakukan tindakan nyata, memberikan semangat kepada rakyat. Pemimpin ini akan rendah hati tidak menyombongkan diri dengan prestasi maupun materi. Baginya, memimpin adalah melayani Tuhan dan menolong sesama. Rendah hati adalah kunci menjadi pemimpin sejati yang tidak mengejar ketenaran duniawi.

Jadi, yang kita perlukan bukan sekadar pemimpin baik, tetapi kita perlu sikap rendah hati. Sikap untuk selalu terbuka dalam mendengarkan nasihat, belajar dari setiap kesempatan, dari siapa pun, di mana pun, dan kapan pun. Tentunya rakyat yang rendah hati pula, yang mau memberi kesempatan kepada pemimpin yang setia untuk mendedikasikan hidupnya demi kemajuan bangsa dan negara serta kesejahteraan rakyat. Salam-AST 08042014

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

4 comments