CATATAN USIL :
Semarak Tahun Baru 2014 baru saja kita rayakan, betapa meriahnya..hampir setiap penduduk Indonesia menyalakan Kembang Api dan Petasan buatan China, pernahkah kita berpikir berapa nilai uang yang kita sia-siakan berupa Devisa yang kita sumbangkan kenegeri China.
Coba saja kalau kita hitung secara kasar, 20% dari 250 juta jiwa penduduk Indonesia membeli Petasan/Kembang Api seharga minimal 5.000 rupiah, maka secara tidak langsung kita sudah menyumbangkan Devisa sebesar 2,5 triliun, itu dengan asumsi kalau petasan/kembang api seharga 5.000 rupiah, pada kenyataannya petasan dan kembang Api itu harganya berkisar antara 5.000 sampai 50.000 rupiah, bahkan ada yang seharga 100.000 rupiah.
Bukan kita tidak mampu untuk memproduksi sendiri petasan/kembang apiu seperti itu, masalahnya mentalitas bangsa ini sudah terdidik sebagai bangsa pembeli, belum diarahkan untuk menjadi bangsa yang memproduksi produk kebutuhan masyarakatnya sendiri.
Tulisan ini terinspirasi dari Status Facebook sahabat saya Tony Sriagustono yang dia kirimkan ke Timeline saya, memang apa yang menjadi pemikirannya sangatlah masuk akal. Bayangkan saja Penduduk Indonesia dimalam Tahun Baru bisa menyumbangkan Devisa ke negeri China sebesar 2,5 lewat petasan dan kembang api.
Betapa kita semua sudah melakukan hal yang sia-sia hanya untuk meyambut Pesta yang kita anggap teramat penting untuk kita rayakan setiap tahun.
Itulah fakta orang Indonesia lebih suka hura-hura. Uang 2,5 triliun kalau disumbangkan bisa kasih makan orang miskin Indonesia berapa ribu orang Bung Aji? Sayang……untuk pemborosan saja ya? Salam kenal