Tehnik Mematahkan Dormansi – Secara sederhana dijabarkan sebagai kondisi biji tumbuhan yang tidur hingga mendapatkan masa dan kondisi ideal untuk tumbuh menjadi benih atau bibit.
Tehnik mematahkan dormansi
Ada beberapa penyebab dormansi, diantaranya:
1.Kulit biji yang keras dan kedap air.
2.Kondisi bakal tunas di dalam biji yang masih belum cukup dewasa.
3.Suhu udara.
Untuk mematahkan dormansi pada biji yang berkulit kedap air, maka dapat dilakukan perendaman tekanan tinggi, mengampelas kulit biji, mengupas kulit biji atau meretakkan kulit biji dengan cara menekannya dengan tekanan tertentu. Bisa juga dengan merendamnya dengan larutan NaOh dengan kadar tertentu. Yang biasa dipakai orang adalah air akku dan larutan pembersih lantai.
Teknik mematahkan dormansi biji yang bakal tunasnya belum dewasa, dapat dilakukan perendaman dengan air hangat (50 derajat Celcius) dan air dingin (5 derajat Celcius) secara bergantian, menjemurnya lalu memasukkan ke dalam kulkas, membasahi lalu menghangatkannya, dll cara.
Suhu terbaik untuk mematahkan dormansi adalah suhu yang hangat tapi lembab. Karena itu biasanya persemaian biji yang memiliki dormansi, setelah disiram lalu ditutup secara kedap udara dengan plastik bening. Tentunya persemaian dilakukan di tanah yang halus, gembur dan subur. Perlakuan dengan anti jamur dan akarisida akan sangat membantu keberhasilan pembenihan. Persemaian harus mendapat cahaya matahari, sekitar 60 %. Penggunaan paranet sangat dianjurkan.
Teknik mematahkan dormansi biji yang memiliki dormansi diantaranya : biji kelapa sawit , melinjo, aren, jati, jabon, padi, pala dll. Panjang atau singkatnya masa dormansi berbeda-beda untuk tiap jenis biji tumbuhan. Misalnya, masa dormansi sawit jauh lebih lama dibanding masa dormansi padi dan jagung. Sedangkan biji mahoni dan biji gmelina tidak memiliki dormansi.
