Capres Wajah Lama Ditolak Publik..

Kita akan melaksanakan Pemilu 2014, yang akan dilaksanakan dua kali yaitu Pemilu Legislatif pada tanggal 9 April 2014 yang akan memilih para anggota dewan legislatif dan Pemilu Presiden pada tanggal 9 Juli 2014 yang akan memilih Presiden dan Wakil Presiden. Pada Pemilu ini sangat diharapkan hasilnya kita bisa mengubah Wajah Indonesia juga Wajah Pemimpin Indonesia Baru dengan Wajah Baru dan semangat baru, yang jauh dari korupsi dan memiliki integritas serta Nasionalisme yang tinggi, harusnya kita bisa melakukan itu asal Pemilu yang akan berlangsung Jujur dan Fair.

Beberapa Kandidat Calon Presiden (Capres) yang sudah resmi mencalonkan diri masih diisi oleh wajah-wajah lama, yang antara lain sebagai berikut:

1. Partai Hanura mencalonkan pasangan Capres dan Cawapres, Wiranto dan Hary Tanoesudibyo

2. Partai Gerindra mencalonkan Prabowo Subianto sebagai Capres

3. Partai Golkar sudah memastikan diri mencalonkan Aburizal Bakrie sebagai Capres

4. Partai Bulan Bintang (PBB) sudah mendeklarasikan Yusril Ihza Mahendra sebagai Capres

5. Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mencalonkan 3 Kandidat Capres, Mahfud MD, Jusuf Kalla dan Rhoma Irama

6. Partai Demokrat lewat Konvensi Capres akan menseleksi beberapa nama yang antara lain; Pramono Eddhie Wibowo, Dahlan Iskan, Gita Wiryawan, Anies Baswedan, Dino Pati Djalal dan beberapa nama lainnya yang tidak terlalu mengemuka.

Baca juga :  Tak Ada Lagi BB Diantara Kita

Sementara PDI-P, Nasdem, PKS dan PPP, belum mendeklarasikan siapa yang akan dimajukan menjadi Capres.

Wajah Lama yang ditolak Publik

Seperti yang dirilis Kompas.com, 61 Pakar yang menjadi responden survei Laboratorium Psikologi Politik Universitas Indonesia menolak sejumlah nama untuk menjadi calon presiden (capres) RI 2014. Ada 6 nama yang ditolak menjadi Calon Presiden (Capres), dan ke 6 nama tersebut merupakan wajah-wajah lama yang sudah amat dikenal masyarakat, tokoh yang memperoleh tingkat teratas yang paling ditolak tersebut adalah Capres dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto.

Seperti yang dikatakan Ketua Laboratorium Psikologi Politik UI Hamdi Muluk pada Kompas.com, saat memaparkan hasil Survei Opinion Leader Mencari Lawan Jokowi di Hotel Morrisey, Jakarta, Minggu (29/12/2013), : “Prabowo paling tinggi, yaitu 20 persen menolak,”

Pada urutan selanjutnya, raja dangdut Rhoma Irama yang ditolak sebesar 18 persen, kemudian Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie juga 18 persen, Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri sebanyak 7 persen, peserta Konvensi Capres Partai Demokrat Pramono Edhie Wibowo sebesar 3 persen, dan Ketua Umum Partai Hanura Wiranto 3 persen.

Kalau mengacu pada hasil survey Opinion Leader Mencari Lawan Jokowi tersebut, bisa diambil gambaran bahwa wajah-wajah lama sudah tidak lagi dikehendaki, sementara wajah baru yang dianggap paling menonjol saat ini hanyalah Jokowi, itu artinya kalau wajah-wajah lama tersebut tetap mencalonlan diri pada Pilpres 2014, bisa dipastikan akan kalah. Ini sebetulnya sebuah realitas yang tidak bisa dikesampingkan, karena Pemilu 2014 ini adalah merupakan mas Transisi Kepemimpinan Nasional, momentum alih generasi yang sangat dinanti-nantikan masyarakat, masyarakat membutuhkan sosok Wajah Baru Presiden Indonesia dan dari Generasi Baru.

Baca juga :  Karakter Pemimpin Yang Ideal Untuk Daerah

Wajah baru dari Generasi muda yang ada dalam Bursa Capres saat ini, Gita Wiryawan, Anies Baswedan dan Dinopati Djalal, yang kesemuanya merupakan calon dari Konvensi Capres Demokrat. Calon-calon ini dianggap masih kurang kuat untuk mengalahkan Jokowi, maka dari itu direkomendasikan nama-nama lain yang sangat dimungkinkan bisa menjadi penantang Jokowi, yang antara lain : Wali Kota Surbaya Tri Rismaharini, Rektor Universitas Paramadina Anies Baswedan, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama, Ketua KPK Abraham Samad CEO Trans Corp Chairul Tanjung, dan mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla.

Dari Capres yang sudah ada nyatanya 2 nama masuk dalam rekomendasi 61 pakar (opinion leader) yakni, Jussuf Kalla dan Anies Baswedan. Apakah hasil survey ini merupakan gambaran umum dari keinginan dan harapan masyarakat. ? Semua terpulang kepada kita masing-masing, tapi minimal hasil survey ini bisa memberikan pencerahan.

Sumber tulisan

Sumber foto : Rima News

Related posts