I Love My Job

Sering kita mendengar mereka mengatakan I love my job, saya mencintai pekerjaan saya, tapi apakah sesungguhnya mereka mencintai pekerjaannya. Tidak dipungkiri banyak dari kita yang menghabiskan waktu di tempat kerja, tapi masalahnya apakah waktu yang dihabiskan ditempat kerja itu dapat dinikmati sepenuhnya. Banyak orang yang melakukan pekerjaan hanya melakukan sesuatu yang dianggapnya rutinitas, tanpa kenikmatan atau hanya berorientasi penghasilan diakhir bulan. Jika hal ini terjadi maka pekerjaan yang dilakukan tersebut tak ayal akan membuat rasa bosan apalagi jika tidak mencintai pekerjaan tersebut.

Steve Jobs sang pendiri Apple mengatakan “the only way to do great work is to love what you do”. Dengan mencintai apa yang kita lakukan maka kita akan menghasilkan pekerjaan yang memuaskan.

Sesungguhnya perbedaan rasa bosan dan kecintaan dengan pekerjaan sangatlah tipis, kedua rasa ini dapat timbul pada titik dimana jebakan rutinitas telah merangkul. Saat rasa ini datang, apakah yang harus kita lakukan. Beberapa tips yang pernah saya baca dari berbagai sumber mungkin dapat membatu dan saya dapat share disini.

Baca juga :  Pentingnya Bimbingan Karir

Saat kebosanan dengan pekerjaan muncul, pertimbangkanlah baik-baik apa yang menjadi bidang pekerjaan yang kita pilih. Ubahlah cara pandang kita tentang pekerjaan yang digeluti. Contohnya saat mendapat perintah dari atasan, anggaplah itu sebagai petualangan baru yang menyenangkan.

Jangan jadikan hari-hari kerja yang kita lalui sebagai tekanan tapi rasakanlah sebagai sebuah kesempatan. Saat merubah pikiran ini, kita akan lebih bersemangat untuk menyelesaikan pekerjaan. Tugas yang terlihat sulit pun akan jadi terasa lebih mudah. Ingatlah bahwa ada banyak orang di luar sana yang tidak memiliki pekerjaan. Jadi sangat penting untuk menanamkan rasa bersyukur setiap harinya.

Saat kita merasa pekerjaan sangat menjenuhkan, tidak pernah selesai, atasan yang galak, atau rekan kerja yang menyebalkan, cobalah untuk melihat hal positifnya. Bandingkan keadaan kita dengan orang lain yang tidak seberuntung kita. Bagaimana orang-orang yang masih belum mendapat pekerjaan, orang-orang yang pekerjaan lebih berat dari kita, atau bagaimana orang yang penghasilannya tidak sebanyak kita. Cobalah mengingat bagaimana saat kita berusaha mendapatkan pekerjaan ini, misalnya bagaimana saat pertama kali bekerja, saat belum mengenal rekan kerja lainnya, ketika masih bingung dengan pekerjaan yang harus dilakukan. Dengan mengingat perjuangan ini dapat membantu kita lebih mencintai pekerjaan.

Baca juga :  Sikap Untuk Hal Fundamental

Adalah wajar ada masa dimana kita merasa bosan dengan pekerjaan, namun carilah cara menanganinya agar kita kembali mencintai pekerjaan kita.
“don’t judge me by my successes, judge me by how many times I fell down and got back up again” (Nelson Mandela)

— Ni Kadek Suryani –

Sumber gambar : http://www.antheasayurveda.com

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

5 comments

  1. benar2 sebuah tantangan untuk bisa mencintai pekerjaan kita, gaji besar saja belum cukup selain sebuah kenikmatan dengan apa yang kita kerjakan

  2. iya… betul kata kak kadek… pekerjaan adalah ibadah, jadi kalo kita iklas secara tidak langsung kita pun akan mencintai pekerjaan kita 😀

    1. Yuuuup setuju De..selama kita mencintai pasti kita nikmat menjalaninya https://blograkyat.com/wp-content/plugins/wp-monalisa/icons/wpml_whistle3.gif

  3. semua kembali kepada pemikiran kita, kalau kita selalu jenuh dengan pekerjaan kita, maka kita juga tidak sepebuh hati mengerjakannya. yang perlu dirubah adalah pemikiran kita tentang pekerjaan tersebut.
    terima kasih sudah mengingatkan untuk mencintai pekerjaan yang kita miliki sekarang https://blograkyat.com/wp-content/plugins/wp-monalisa/icons/wpml_heart.gif