Menjadi Petani Why Not…?

Sudah pasti tidak ada yang bercita-cita menjadi seorang petani bukan? namun biasa nya orang hidup di kampung keterpaksaan atau memang sudah menjadi suatu pekerjaan yang tak bisa di ubah, karena keadaan yang tak memungkinkan selain keadaan adalah kampung bin desa, yang dimana adanya cuma hutan dan pesawahan maka warga setempat akan lebih memilih untuk menjadi petani, Yapzz dimana oleh orang tinggi selalu di pandang rendah sebagaimana memandang rendah para BMI, ke dua pekerjaan ini satu sebagai Petani yang selalu hidup di sawah dan hutan yang dimana dia selalu begulat dengan cacing tanah atau ulat belut-belut di sawah? namun ini adalah sudah yang menjadi sumber rijki kami sebagai seorang petani..!

Sekeluarga mulai dari kakek nya kakek sampai pada babeh dan anak-anak nya, termasuk saya mereka semua adalah seorang petani, yapzz dimana mereka mengurus sawah dan tanah pribadi maupun kehutanan, kami di kampung selalu berkebun sayuran seperti tomat-cabe-atau sayuran lain nya, dan seperti biasa kalo lagi musim sayuran maupun buah-buahan karena saya tak bisa ikut menikmati nya maka saya pasti akan menyempatkan waktu buat mengambil gambar perkebenunan jika sedang pulang kampung, lalu menyimpannya sebagai koleksi lalu dalam kesempatan ini saya mencoba ngeshare dengan teman-teman semua.! siapa tau ada manfaatnya dan Apapun pekerjaan nya yang penting halal hasil nya 😀

Pernah suatu hari di dunia maya dalam media sosial facebook ada yang bilang kalo petani itu rendahan, Hupzz cukup geram sich, apa dia tidak mikir kalo mereka tanpa petani tidak akan makan..? toch padi di tanam oleh petani bukan oleh pak mentri? sayuran di tanam oleh petani bukan oleh prsident? kemaren bawang mahal kenapa? karena pasti yang nanam nya jarang makanya jadi mahal..?! nach sedangkan kampung saya memang sudah tempat nya sebagai petani, dan itu adalah sudah menjadi pekrejaan utama walaupun tak semua orang bisa menanam sayuran karena nanam sayuran itu harus tau obat-obatan nya yang harus di pakai, Mungkin kebanyakan orang kalo pun mereka hidup di kampung maka mereka akan memilih merantau mencari uang yang lebih besar, atau yang terpandang dengan mencoba-coba di kota..

Baca juga :  Cara Membersihkan Mobil Pickup

Tapi sayang nya di kampung saya jarang ada yang ngerantau lelaki nya, kecuali perempuan seperti menjadi BMI ke saudi atau ke jakarta, mungkin yang ke HK dan taiwan bisa di itung dengan jari..!  termasuk saya, bukan nya tak mau jadi petani namun selain mencari rijki lebih yang di atas nama lilahi ta’ala, namun juga mencari ilmu dan pengalaman yang lebih pula, So mereka yang di kampung akan memilih untuk hidup jadi petani di banding berdagang atau merantau, Mengapa..? enathlah. mungkin karena ke ahlian yang telah mendarah daging adalah menajdi petani..? Tapi Alahmdulillah walau ayahanda jadi petani beliau dapat menghidupi anak-anak nya dan istri nya dengan baik, pendidikan maupun moral..!

Disni ada beberapa Gambaran yang sedang mereka klola seperti kebun cabe, tomat kopi dan pesawahan sekaligus pemandangan perkampungan.. 😀

Tanah yang masih kosong sebelum di olah

Poto di atas ini adalah poto dimana tanah yang  akan di tanami sayuran , yang telah di lapisi plastik agar tak tumbuh rumput liar..

Kebun cabe setelah umur 1,5bulan

Nach di atas adalah poto kebun cabe yang telah berumur sekitar 1.5 bulanan..!

kebun cabe ketika sudah hampir panen.
kebun tomat

Kebun tomat yang sudah berbuah namun belum matang, 😀

buah nya sampai ujung
tomat yang sudah matang.

kebun kopi.

Baca juga :  Komplain
ponakan lagi ngikut panen.

Nach poto yang di atas sedang panen cabe rawit, dan nama rawit tersebut biasa nya suka di panggil ( jablay) itu nama rawit nya hehehe aneh sich waktu pertama kali dengar, namun kata mereka memang nama nya jablay, berhubung tidak terlalu pedas seperti rawit lain nya.

pesawahan 😀
semoga tidak di busek ngatimin 🙂

Nach ini adalah poto ketika sawah baru di tanami padi,

Hahay baru di tanam ko dah mau panen?

Dan alhasil padi pun sudah terlihat kuning tinggal panen sobat ku kmpasianer 😀 poto doank hihihi aslinya ya kudu nunggu habis di tanam nunggu beberapa bulan baru panen. 🙂

Dan yang terakhir adalah gambaran kampung halaman yang sejuk, tanpa polisi maupun polusi. kalo kata orang sunda mah (Tiis cepil herang soca) translate dewek  😀

Pemandangan dari depan rumah

Wah ternyata gubuk ku di kampung banget ya? Yapz benar sekali dmana kampung yang jarang kemasukan orang luar, seperti jakarta mapun sekabupaten,. jarang ada tamu yang masuk ke kampung, tapi tetap saja walau di kampung kejahatan itu ada, terkadang kebun-kebun yang sudah hampir di panen suka ada yang nyolong, padahal para petani sudah bersusah payah menjaga nya, namun nama nya juga penjahat. pasti pintar dan banyak akal, Sekarang babeh sedang berkebun jeruk manis, soal nya jeruk lemon katanya murah dan jeruk manis tersebut sudah berbuah sebesar-besar ibu jari, beliau sangat kuatir akan kehilangan buah nya jika nanti sudah pada matang, Maka beliau pun teriak meminta bantuan untuk membeli pagar Hadeuuuh tepok jidat kencang-kencang, salam bahagia

Dan salam khangat dari orang awam 😀

poto terakhir hehehe ? 😀

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

2 comments