Banyak Kemungkinan

“DUNIA tumpah ruah kreatifitas. Makin rumit, makin banyak daya cipta. Semisal penulis, tiada enggan lalu lintaskan artikelnya di berbagai jalan media, ini teramat menarik. Malah pun Ketik’ers yang dilintasi penulis-penulis sekelas Suko Waspodo, Fey Down, Armand, Ar Ke, Tjipta Dinata, Kate Rajawen, dan lain-lain. Mereka ini berani memosting satu artikel di dua media. Apa karena sudah tiris ide hingga mereka lakukan ini?”, kilah Laras, seorang pengamat blog.

Inilah sebuah realitas, tak dapat dihindarkan, ini tuntutan psikologik, aktuaisasi dan tak ada yang salah dari gejala ini, sah-sah saja, bukan dosa, bukan pula pelanggaran baik ringan, sedang maupun berat.

Baca juga :  Dua Orang Pria Bunuh Diri Gara-gara Scammer Sexy

Kritisnya Laras ini memanglah masuk akal, ada semacam cibiran, serupa protes etika, bukan protes dari sudut aturan baku dalam dunia tulis-menulis. Laras ini cukup cerdik, piawai meneropong peristiwa-peristiwa kecil dan dibesar-besarkan. Perkara orang mau menulis artikel ganda, itu hak mereka. Tetapi Laras tak terima itu.

Mengapa tak membuat link saja agar orang menuju sebuah tulisan yang digandakan begitu? Daripada orang lain bilang: “Ah ini tulisan yang sama di blok sebelah. Gak ada bedanya”.

“Ini adalah musim copas, dan ini benar-benar copas, gak ada yang berubah, penulisnya sama, konten artikel sama, waktu publikasi saja yang berbeda seper sekian menit”, beber Laras.

Baca juga :  Kita Sumbang Devisa ke China 2,5 triliun

“Malah ada yang licik, isi artikel sama, judul saja yang diubah, biar terkesan gimana gitu”

Hemmmmm, sepertinya Laras lupa bahwa satu tulisan bisa berbagai kemungkinan, dan penulis yang baik jika banyak kemungknan untuk membuat judul sebelum benar-benar judul itu dibakukan.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

1 comment

  1. wow, sebenarnya, sudah komit juga artikel di KetikKetik gak dipublish di sebelah,
    sebenarnya niat dipubish di dua atau tiga media, niatannya cuma agar jangkauan keterbacaan akan manfaatnya lebih luas.

    Kalau soal judul kadang ada beda tak lebih disebabkan karena pemahaman akan tipikal pembacanya. Ada yg judul sangat mempengaruh keterbacaan ada yg judul tidak terlalu mempengaruh. Begitulah bro…