PLN, Hidup Segan Mati Tiap Hari

Sudah lebih dari sebulan ini kami yang tinggal di kabupaten Batu Bara provinsi Sumatera Utara
mengalami pemadaman listrik oleh PLN. Setiap hari hal itu terjadi. Terkadang dalam satu hari
bisa empat kali. Durasi pemadaman tak jarang sampai enam jam.

Pernah juga terjadi, listrik hidup dan mati setiap lima atau sepuluh menit sekali.

Akibat pemadaman yang semena-mena ini, banyak pengguna listrik PLN yang alat-alat elektroniknya
mengalami kerusakan. Roda perekonomian juga menjadi sangat terganggu.

Beberapa kali masyarakat mendemo kantor PT.PLN Persero terdekat. Namun hasilnya masih nihil.
Aliran listrik masih tetap sering putus. Masyarakat pun meraba dalam gelap malam.

Baca juga :  Tips Bangkit dari Kegagalan

Banyak yang terpaksa tidak mandi, akibat ketiadaan air.
Pompa air tak berfungsi karena tak ada tenaga penggerak. Sementara untuk membeli genset,
jelas saja rakyat miskin tidak mampu.

Jangankan untuk membeli genset, untuk mencukupi kebutuhan dasar sehari-dari saja
rakyat jelata sudah kesulitan. Saat harga-harga membubung tinggi, inflasi menjadi-jadi, dan
pengangguran angkanya makin membengkak, PLN menambah duka rakyat kecil
dengan membiarkan mereka makan nasi aking dalam kegelapan.

Entah sampai kapan hal ini akan berakhir. Mungkin sampai korupsi bisa ditumpas
di Indonesia. Sampai semua koruptor digantung di Monas.

Baca juga :  Personal Branding; Alat Ampuh Promosikan Diri

Saat itu, barulah kita bisa memiliki perusahaan listrik yang tidak tiap tahun mengaku merugi.

 

 

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

2 comments

  1. PLN mesti dikasih pesaing dari pihak swasta kaya’nya bang, biar terlecut semangatnya untuk menjadi lebih baik (ya seperti Pertamina sekarang ini setelah bersaing dengan Shell, Petronas, dan Total).

    1. Beberapa teman juga berpendapat sama, bung Ryan.
      Namun UU Ketenagalistrikan kita masih mengukuhkan PLN
      sebagai pemegang monopoli tenaga listrik di Indonesia.

      Jadi, tampaknya jalan masih panjang dan berliku.
      Salaman.