Sepasang Sendal Jepit Merah (sehati-sejiwa)

sandal
news.detik.com

.….Berapa?…..
….. enam ribu……
…..lima ribu saja ya?…
…..janganlah, segitu juga untungnya sedikit….
…..ah, bakul sih selalu begitu, kalau untung banyak ya tak bakalan bilang-bilang….
(…..dua lembar uang usang berganti tangan, begitu juga kami, sepasang sendal jepit merah yang masih baru…)

Akhirnya ada yang memilih kami setelah berbulan-bulan kami digantung dalam plastik berdebu,
berjejal dengan sandal jepit-sandal jepit lain,
tertumpuk beberapa kemoceng bulu ayam dan sapu sabut kelapa.

Aku meliriknya, pasanganku dipakai majikanku terlebih dahulu, tentu saja karena dia bagian kanan.
Baru kemudian ku, sandal jepit bagian kiri.

Baca juga :  Pujian Bagaikan Obat Menumbuhkan Kerendahan Hati dan Hinaan adalah Obat Meruntuhkan Tembok Keakuan

Kulihat mulut majikanku berkomat-kamit mengucapkan sesuatu. Ah rupanya majikanku berdoa, mensyukuri hujan yang telah membasahkan sepatu kanvas hitamnya, dan membeli kami sebagai pengganti sepatu basahnya.

Pasanganku, kanan, tersenyum melihatku berada disampingnya dalam posisi yang berbeda.
ya, kami telah dipakai majikan kami. Untuk melindungi kakinya saat melangkah.

Kami dipercaya menemani langkah selanjutnya. Kami bahagia.
Selanjutnya, aku dan dia menemani beliau melangkah, kemana saja, kapan saja.

Aku bahagia selalu bisa bersamanya, meski tanpa kata-kata. Bersama saling melengkapi langkah,tak mungkin aku berjalan berdampingan, namun aku dan dia saling mengerti, walau pada kenyataannya kami hanya berdampingan di saat tak terpakai, sekedarnya.

Baca juga :  Sengketa HKTI: Prabowo Ngotot, Ada Apa?

BERPASANGAN namun hanya bersama disaat diam… .

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

10 comments

  1. Itulah sendal jepit.. seiring sejalan.. saling melengkapi.. bila satu hilang.. yg satu tidak punya arti…

  2. Ha ha ha.. itulah mengapa manusia memiliki 2 kaki.. kedua nya melengkapi satu yg lain.. memang ciptaan Alloh itu selalu adil dan bermanfaat..