Manusia Nggak Asyik!

www.eecs.qmul.ac.uk

Menulis harus selalu didebat? Berkaca dulu yang mendebat. Kalau menulis catatan harian masakan didebat? Kalau menuliskan perasaan hati masakan didebat? Kalau menuliskan rumus, dalil atau peraturan yang diterapkan pada sejuta umat. Ya, silahkan didebat! Aneh, kalau menuliskan curahan hati atau pendapat pribadi lalu didebat. Kalau menuliskan saran juga didebat? Kalau tidak mau dengar ya acuh saja! Suka – suka si penulis, kan tidak memaksa yang lain agar setuju?

Membosankan, dalam kehidupan ini banyak sekali manusia nggak asyik. Manusia yang terkungkung dalam kalengnya sendiri. Dalam cangkangnya sendiri dan dalam kotaknya sendiri. Tidak apa jika kita tak berselisih jalan. Tapi jika ‘terpaksa’ bertemu muka. Disapa nyolot, diajak bicara jawab sengak, diajak melihat realita — jawab EGP. Dalam hati doa – doa, supaya dalam perjalanan kehidupan nggak ketemu lagi ‘Manusia Nggak Asyik!’

Contoh manusia nggak asik menurut saya. Ya maaf, lagi ini menurut saya. Kalau menurut Anda atau orang lain bisa jadi berbeda.

Manusia Muna (bergelar MM)

Manusia Muna engga enak. Soalnya kalau bicara A, dalam hatinya B. Ngomong doyan coklat supaya keliatan bergengsi selera luar negeri, padahal doyannya ngemil tiwul. Ngomong demi menolong orang lain, padahal diri sendiri juga ada niatan pengen ditolong. Ngomong siap mengalah padahal dirinya mengharapkan kemenangan. Mengapa nggak jujur saja? Dalam kebahagiaan orang lain dapat turut merasakannya, dalam kesedihan orang lain juga akan mampu memberikan penghiburannya. Bener nggak?

Baca juga :  Aku Mantan TKW di UAE (Bag. 2)

Manusia Cari Selamat (Manusia Cs.-an)

Manusia Cs. ini isinya memang cari selamat. Kemana – mana pro. Apa – apa oke. Karena niatnya sana oke, sini oke. Waktu kerja, saya punya temen seperti ini. Baik kepada A dan baik juga kepada B. Padahal pada si A ngomongin si B dan sebaliknya pada si B ngomongin si A. Dari si A ia mendapatkan oleh – oleh roti dan dari si B dia mendapatkan souvenir cake dan candy. Manteb deh, hidup slameet teroooz!

Manusia Sensi (Masen)

Waduh, Masen paling ngga enak. Mau diajak serius, jengkel kalo enggak sependapat. Diajak bercanda jengkel, merasa dirinya ngga pantas dicandain. Diajak menikmati alam, teriak “Ngapain jalan – jalan udara kotor berdebu!” Duile, yang pas yang mana sih?? Serba salah deh! Gimana mau berinteraksi dengan manusia lain? Cool, man! Easy… It’s not all about you!

Manusia Licik (Manli)

Manli tujuannya hanya cari keuntungan. Jadi jika tidak ada kepentingan, dia tidak akan mendekat kepada siapa – siapa. Begitu melihat ‘kakap’ niat deh, dipancing. Segala cara digunakan, supaya dengan effort minimal mendapat benefit maksimal. Ngaku teman, padahal bukan. Ngaku punya niat baik padahal punya niat licik. Paling sulit terdeteksi si Manli. Biasanya kalau sudah terjadi baru deh, siaaalll tertepuuu…

Baca juga :  Untuk Apa?

Introspeksi diri? Selalu lah, dinasihati orang tua, dengar! Apalagi jika dinasihati pasangan, sahabat dan keluarga dekat lainnya. Plus baca – baca kitab kebijakan. Nggak pernah baca tapi ngaku pinter? Plisss deh! Tapiiiii,….’manusia nggak asik’ nggak banyak kok. Kebanyakan manusia asyik! Kenapa? Percaya deh, bahwa Anda dan saya adalah ‘manusia asyik’.

Karena kita sendiri adalah manusia yang asyik, jadi jangan berpikiran buruk tentang orang lain dan divonis nggak asyik, selalu berpikir baik dan positif. Dont judge the book by it’s cover. Kalau sudah dibaca baru deh terasa, bagus nggak cerita atau petuahnya? Nah begitupun kita menilai orang lain jangan asal nuduh, tapi rasakan, cocok nggak berteman dengan si dia itu? Tunggu saja, jika ruhnya baik. Lambat laun ia akan berubah menjadi manusia asyik!

Life is a journey, feel it!  🙂

J. W.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

2 comments

    1. Hahahha..jangan kaget ya Boss.. disini J.W. nyanyi lagunya Ariel ‘Buka dulu Topeeeenggmuuu..’Cape sama senggol bacok hihi…https://blograkyat.com/wp-content/plugins/wp-monalisa/icons/wpml_negative.gif