Bukan omong kosong kalau saat ini Pak Jokowi adalah pejabat yang paling memikat hati rakyat di negeri ini. Siapa yang tak kenal Pak Jokowi? Dari anak-anak di gang sempit sampai ibu-ibu di pelosok ujung negeri mengenalnya.
Bukan isapan jempol bila begitu banyak rakyat yang mencintainya. Ibarat pujaan hati dari khayangan, siapa yang macam-macam dan menjelekkannya, maka banyak yang akan marah.
Apakah kecintaan dan rasa simpati yang ada karena rakyat dibayar dan diimingi-imingi janji surga seperti seorang kekasih yang merayu pasangannya, sehingga terbang ke langit ke tujuh? Lupa daratan, lupa menginjak bumi?
Apakah juga rakyat sudah buta dan terlena oleh pencitraan yang sempurna Pak Jokowi selama sekita 8 tahun menjadi pejabat?
Kalau itu benar, Pak Jokowi layak mendapat Piala Pencitraan, sebab dapat bertahan sekian lama dengan pencitraannya.
Tapi bagi kita yang masih mau membuka hati untuk melihat dengan bebas dari segala kepentingan, maka kita akan menemukan kepastian, Pak Jokowi berbeda dengan pejabat kebanyakan selama ini yang sudah membuat rakyat muak. Karena prestasi gemilang para pejabat itu adalah mencuri uang rakyatnya sendiri.
Kalau kita mau jujur, Pak Jokowi memang masih jauh dari sempurna sebagai manusia dan pejabat. Tapi melihat dengan kesungguhannya untuk bekerja dan melayani rakyat serta mau tampil dalam kesederhaan, maka itu yang melahirkan kecintaan dari rakyatnya.
Jadi kita akan mengerti bila ada politisi atau pejabat atas nama memberikan kritikan akan berusaha mencari kesalahan atau kelemahan Pak Jokowi yang tujuannya demi untuk menjatuhkan oleh berbagai kepentingan.
Tidak sedikit pula yang iri dan sakit hati menemukan kenyataan Pak Jokowi begitu didukung dan dicintai rakyat. Mereka tiada henti menghembuskan tuduhan label pencitraan kepada Pak Jokowi.
Dalam hal ini kita yang masih punya mata hati akan dapat melihat pejabat atau polisiti macam apa mereka.
Wahai para politisi dan pejabat sebelum lebih mempermalukan diri sendiri dengan sibuk mencari dosa-dosa Pak Jokowi untuk dijadikan senjata menjatuhkan, maka berbesar hatilah untuk belajar kepadanya supaya rakyat pun bersimpati kepada Anda. Tidak susah sebenarnya kalau hati kedengkian sudah dibersihkan.
Wahai para politisi dan pejabat, pasti akan lebih bermanfaat kalau mau lebih sibuk belajar rahasia _yang sebenarnya bukan rahasia lagi_ bagaimana rakyat sampai jatuh cinta pada Pak Jokowi yang bertampang ndeso itu.