Caraku Jinakkan Kebuntuan Menulis

Karya Ini Tak Mungkin Hadir Tanpa Menjinakkan Buntunya Seorang Penulis

Ini artikel keduaku di media ini. Saya masihlah disuguhi adaptasi sana-sini. Pulalah, saya terkategori penulis yang tak memasteri tetek-bengek blog, termasuk segala kerumitannya. Selanjutnya, saya pun wajib akui atas kreatifitas kawan-kawan Admin. Walau, saya sungguhlah belum paham akan visi blog ini. Tapi, sudahlah, saya sangat ingin ucapkan selaksa terima kasih kepada kawan-kawan di sini, selaku Administartor dan fasilitator akan lalu lintas tulisan.
Perkara tulis-menulis, rasanya telah beragam benturan psikis, hambatan pikir dan kekeringan ide -yang kupapasi- ‘tuk tuangkan menjadi sebuah artikel.

Baca juga :  Tinju: Cermin Budaya Tak Cerdas

Tiada maksud untuk berserius-serius di sini, pun tiada niat untuk menggurui kawan-kawan. Ini hanyalah secuil pengalaman penulis, kala meniti masa-masa sulit dalam menulis. Saya narasikan saja; bahwa saya kerap menoleh, memandang selama mungkin satu obyek -entah gambar ataukah benda tak bergerak- dan lupakan sejenak ide-ideku yang telah terlewati. Saat itu, saya pun kaget. Suddenly, ide itu hadir dan sangat bertenaga dorongannya. Jemari inipun mulai menari di atas tombol-tombol keyboard.

Teknik selanjutnya adalah memancing sensorik otak dan imajiku dengan olahraga otak (catur) walau sayanya gak pernah pinter-pinter bermain catur….Ha ha ha. Permainan bidak dengan aneka problematika di papan catur, seolah ‘menampar’ otakku untuk berbuat dan temukan solusi. Sebab, saya merasa; Catur dan Tulis-Menulis itu adalah ‘problem’.

Baca juga :  Ini Statusku, Boleh, Kan?

Kemudian, cara umum yang dilakukan penulis adalah memutar musik. Oh, tidaklah terjadi pada diriku. Saya malah tak bisa menulis jika ada suara musik atau nyanyian. Kenapa? Karena energiku malah ‘terambil’ oleh suara itu. Dari puluhan cara yang kutempuh dalam mengatasi kebuntuan menulis, maka teknik yang terampuh dengan berkata: DO IT NOW. Insya Allah, saya bisa DO IT.. Yes, I can do it^^^.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

15 comments

    1. yeeeeeeeeeeeeeeeeeeeep Bung Vepe..
      Wah namanya asyik di sini Bung Ve :Lol:

  1. dimanapun kau berada
    pasti akan kutemui
    rimba belantara kutelusuri
    dalamnya laut kuselami
    akhirnya kutemui dikau disini saudaraku Armand ..hehehe

    1. Hahahahaha Abangku
      Info, Bu Ratna belum sempat-sempat berjumpa nih
      Daku kok segan amat ama beliau 😀