Istilah Kesehatan, Dokter Pun Bisa Ngawur

jatim.blogspot.com
jatim.blogspot.com

KK’ers dari Makassar ini, ngebet layangkan lagi sebuah artikel yang ‘maha penting’, pemicunya ketika melahap sebuah tulisan yang dipublikasi di sebuah media berkelas. Saya curiga besar jika Sang Penulis yang juga alumnus sebuah Fakultas Kedokteran, di sana tergeletak beberapa istilah yang cukup menyesatkan ataukah si penulis memang belum menemukan istilah yang sesungguhnya. Bisa jadi penulis itu tidak meng-upgrade wawasannya, empirikalnya, ataukah kamus kedokterannya masih yang itu-itu saja. Teramat disayangkan jika tulisan yang terlanjur terbagi itu, masuk di kepala pembaca dan memperpanjang kesalahan akan esniklopedia medik plus istilah kesehatan masyarakat.

Baca juga :  Perkara Kesehatan

Terhadap warga ‘awam’ bisa jadi istilah-istilah tak menggangu, namun bagiku, itu sangat tak mengenakkan. Dengan gamblang penulis itu mnenulis sebuah istilah penyakit kelamin yang disebutnya PMS (Penyakit Menular Seksual), istilah ini sudah sebelah tahun yang lalu diubah oleh para praktisi kesehatan, yakni IMS (Infeksi Menular Seksual). Mengapa diganti dengan INFEKSI sebab yang terjadi memanglah keterjangkitan dan bukan penyakit. Keterjangkitan itulah memunculkan penyakit semisal GO, Sipilis dan seterusnya.

Belum dengan penggunaan istilah epidemiologi, pun ‘ngawur’, ia menyebut faktor resiko. Yang dia maksud adalah faktor risiko, risiko sendiri diadopsi dari Bahasa Inggris yakni RISK. DiIndonesiakan menjadi RISIKO bukan RESIKO. Tak pelak, kian ‘ngawur’ saat sang dokter menyebutkan bahwa sikat gigi dan pisau silet dapat menularkan HIV/AIDS. Ia sepertinya serampangan menulis tanpa hati-hati dan pertimbangan.

Baca juga :  Tak Perlu Obat, Diet Saja Sudah Kurangi Kadar Kolestrol

Saya jadi teringat Nafsiah Mboy yang pernah mewanti-wanti: “Jangan takut-takuti masyarakat dengan informasi yang tidak akurat”. Ucapan ini pernah sambangi gendang telingaku, beberpa tahun silam.

 

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

6 comments

  1. mengerikan ya bro, kalau dokter pengetahuannya gak di upgrade. Tidak mau cari tahu hal yang baru. Untuk ada abang kita yang jeli. Masalahnya ada kesalahan seperti itu kok bisa lolos juga dimuat di media. Sudah punya nama?

    1. Keduanya khilaf Bro
      Penulis dan tuan rumahnya 😀
      Anggap aja biasa
      Dan mari berhikmah

    1. Gak papah
      sing penting nulis
      Mungkin penulisnya bermodal googling 😀

  2. wah,tidak salah pak dosen kita titelnya MenKes…pantas tahu semuanya yaa…Kalau saya cuma tahu bodrex dan panadol hehe

    1. hahahahahahahaha
      Abang pasti kenal CTM juga
      PUSKESMAS (PUSing KESeleo Masukangin) 😀