Jangan Jadi Mahasiswa Biasa!

Close up of a graduation cap and a certificate with a ribbon

 Masa perkuliahan merupakan masa transisi dari siswa menjadi seorang mahasiswa. Tentu, tantangan yang dihadapi pun akan semakin banyak dan berat ketimbang ketika kita masih di SMA. Sebagai contoh dalam segi belajar. Di zaman SMA, kita sering dicekoki oleh guru kita. Berbeda dengan masa perkuliahan yang mengharuskan kita belajar serba mandiri.

Memang, tujuan kita kuliah adalah untuk mencari ilmu sebanyak-banyaknya. Harapannya, tentu kita akan mendapatkan pekerjaan yang layak atau bahkan bisa menciptakan lapangan pekerjaan sendiri. Namun, yang menjadi permasalahannya sekarang adalah, “ apakah kita kuliah hanya sekadar belajar di kelas saja tanpa mengikuti kegiatan atau organisasi diluar kelas?”

Bagi sebagian mahasiswa, ikut berkecimpung dalam kegiatan atau organisasi merupakan nilai plus yang akan berguna nanti ketika sudah lulus. Karena, didalam organisasi itu kita akan belajar banyak hal, menambah wawasan dan pengetahuan seputar organisasi, menambah jaringan persahabatan, menambah pengalaman, dan lain sebagainya. Akan tetapi, kita pun tidak bisa menutup mata bahwa masih banyak mahasiswa yang bangga dengan predikat kupu-kupunya. Entah, apapun itu alasannya.Kita bisa lihat dan cermati di lingkungan sekitar kampus kita.

Baca juga :  Caraku Jinakkan Kebuntuan Menulis

            Mahasiswa yang diberi gelar agent of change seharusnya bisa banyak berkontribusi. Namun, bagaimana mungkin Negara ini akan menjadi lebih baik jika masih banyak mahasiswa yang acuh dan kurang peka terhadap lingkungan sekitarnya, jika masih banyak mahasiswa yang gaya hidupnya berlebihan, jika masih banyak mahasiswa yang senang berhura-hura, mengedepankan gengsi, senang pamer, nongkrong tidak jelas, pergaulan tidak sehat, kecanduan games online, dan lain sebagainya. Tentu, hal ini sangat disayangkan.

Maka, agar kita bisa berkontribusi, ikutilah kegiatan atau organisasi saat kita kuliah. Mengapa demikian? Karena, ketika kita aktif di sebuah organisasi misalnya saja organisasi kerohanian (Rohis:red), tentu kita akan sering belajar banyak berkontribusi yang kebermanfaatannya itu tidak hanya dirasakan diri sendiri, melainkan untuk orang lain juga. Kita akan belajar mendalami agama Islam dan berupaya untuk mensyiarkannya kepada sahabat dan teman seiman kita.

Baca juga :  Dasar Negara Indonesia, Pancasila sebagai Ideologi Pemersatu Bangsa

Seperti yang kita ketahui, lingkungan itu mempunyai pengaruh dalam pembentukan karakter diri kita. Ketika kita sering berkumpul dengan orang-orang baik, maka kita akan terbawa dan berusaha untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Begitupula sebaliknya, ketika kita sering berkumpul dengan orang-orang yang kurang baik, hedonis, maka kita akan ikut terbawa kesana nantinya. Sehingga, kita harus mempunyai benteng pertahanan diri ditengah pergaulan saat ini yang sangat ironis.

            Dengan kata lain, janganlah menjadi mahasiswa yang biasa. Jadilah mahasiswa yang luarbiasa. Kuliah itu tidak hanya sekadar belajar di kelas, mendengarkan ceramah dosen, lalu pulang. Kuliah, lebih daripada itu. Jadilah mahasiswa yang ikut berkontribusi demi terwujudnya Negara Indonesia yang lebih baik lagi. Hidup Mahasiswa !!!

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

3 comments

    1. hehe…jika kamu fokus pada prinsip kamu, Insya allah ga bakalan keteteran time managementnya 🙂
      semangat 🙂